Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ada kabar terbaru soal sapi di Kabupaten Wonogiri yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan hingga saat ini ada lima ternak terpapar PMK yang sudah sembuh tetapu ada 39 ternak yang suspect PMK.
Kasus ditemukan di wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur.
"Kita banyak menemukan kasus di Kecamatan Bulukerto dan Kecamatan Puhpelem," kata Bupati, kepada TribunSolo.com, Selasa (31/5/2022).
Meskipun pasar hewan di seluruh Wonogiri saat ini lockdown, namun transaksi jual beli ternak tidak hanya terjadi di pasar saja.
Bupati menuturkan, ada mobilitas ternak yang masih terjadi karena kemitraan yang terjalin antara pelaku perniagaan hewan.
Selain itu, ada juga yang memanfaatkan pasar online.
Jekek, begitu juga dia disapa juga tak memungkiri di wilayahnya terdapat banyak akses jalan keluar masuk kendaraan pengangkut ternak.
Baca juga: Tujuh Sapi di Karanganyar Suspek PMK, Ada Gejala Panas dan Banyak Keluarkan Air LiurĀ
Baca juga: Peternak & Blantik Menjerit Pasar Sapi di Wonogiri Lockdown, Jekek : Jika PMK Meluas Lebih Rugi Lagi
"Pengetatan pasti tetap akan dilakukan. Kemarin perwakilan peternak dan pedagang ternak sudah diundang ke dinas, nanti kami akan ke daerah, edukasi jemput bola," jelas Jekek.
Lebih jauh, Jekek mengimbau seluruh pihak harus berhati-hati dalam mengantisipasi PMK. Dia menegaskan PMK bisa disembuhkan sesuai SOP.
Jika nantinya ada ternak dari luar daerah yang masuk ke wilayah Wonogiri, harus dipastikan sehat sebab pihaknya tak mau terjadi endemi PMK di Wonogiri.
"Karena itu kami ajak semua pihak bersama-sama mengantisipasi PMK. Kasus dilokalisir dan ada tindakan yang terkoordinir," pungkas Jekek.
Peternak dan Blantik Menjerit
Peternak dan blantik sapi bereaksi dengan keputusan lockdown seluruh pasar sapi di Kabupaten Wonogiri.