Berita Klaten Terbaru

Detik-detik Mau ke Mekkah, 9 Jemaah Calon Haji Asal Klaten Positif Covid-19, Tetap Bisa Berangkat?

Penulis: Ibnu DT
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pamitan haji yang digelar di Pendopo Kabupaten Klaten, Kamis (9/6/2022).

"Insyaa allah semua akan berangkat tahun ini, meskipun beda kloter yang artinya beda jadwal keberangkatan," tambahnya.

Sri Mulyani mengatakan jika, temuan serupa juga terjadi di kabupaten lain.

"Hal yang serupa juga dialami oleh (calon jemaah haji) asal Magelang, kemarin setelah (hasilnya) positif, setelah isolasi mandiri di tes PCR hasilnya negatif langsung berangkat," ujarnya.

Saat ini dirinya telah meminta kepada dinas terkait untuk hasil tes agar segera diselesaikan.

"Untuk sisanya, saya minta dipercepat. Tapi karena (keterbatasan) alat di Dinas Kesehatan, sehingga kuota setiap harinya (terbatas) tidak bisa langsung sekaligus," ungkapnya.

Mulyani mengatakan jika kesembilan orang tersebut saat ini dalam kondisi baik meski dinyatakan positif covid 19 dan semuanya tengah diawasi oleh dokter setempat.

"Mereka sudah dipandu oleh dokter kesehatan, tapi yang jelas mereka harus tetap tenang dan sabar. Tentunya sudah diberikan obat-obatan," jelas dia.

Dibawakan Sambal

Sebanyak 493 calon jemaah haji asal Kabupaten Klaten bersiap berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

Bahkan Bupati Klaten, Sri Mulyani blak-blakan bakal membawakan buh tangan untuk warganya yang akan menunaikan Rukun Islam kelima.

"Kita sudah mempunyai ciri khas yaitu, sebagai tondo tresno (tanda cinta) dengan sambal pecel, kering tempe dan yang lainnya," ungkap dia kepada TribunSolo.com saat Manasik Haji di Gedung Pertemuan Al-Mabrur Yayasan Jamaah Haji Klaten, Senin (23/5/2022).

Menurut Sri Mulyani, pemberian bekal makanan tersebut telah dipersiapkan jauh-jauh hari dari Bupati dan jajarannya setelah mendapat kepastian keberangkatan jemaah.

"Setelah Pak Kemenag menyampaikan kepada saya, bahwa Indonesia khususnya Kabupaten Klaten diberangkatkan haji, Pak Sekda dan jajaran untuk mempersiapkan itu semua," jelasnya.

Menurutnya, bekal tersebut tidak akan memberangkatkan para calon jemaah haji, karena ukurannya relatif kecil.

Selain itu, cita rasa makanan buatan tangan orang Indonesia akan terasa berbeda meski terlihat sama dengan masakan olahan yang diterima calon jemaah haji saat ibadah.

Halaman
1234

Berita Terkini