Berita Sragen Terbaru

Kata Bupati Sragen Yuni Ada Warga Minta Ganti Sapi Jika Mati Usai Vaksin : Saya Ganti, Tenang Saja

Penulis: Tribun Network
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyemprotan kandang sapi dengan disinfektan di Dukuh Ngawen, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati ikut hadir.

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati siap mengganti sapi yang mati usai menjalani suntikan vaksin.

Itu diungkapkan orang nomor satu di Bumi Sukowati saat pencangan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Minggu (3/7/2022).

Pernyataan Yuni keluar karena Sukardi warga Desa Gentan Banaran, Kecamatan Plupuh, khawatir jika sapi-sapinya mati usai vaksin PMK.

Sukardi atau kerap disapa Mendes itu mengaku memiliki delapan sapi dalam keadaan sehat.

"Kulo enten 8 sapi, Buk. Turene setelah vaksin mengke sakit enten gejalane. (Saya ada 8 sapi, minta yang baik saja, Buk. Katanya setelah divaksin nanti sakit)," kata Mendes.

Bupati lantas membenarkan pertanyaan, Mendes.

Setelah divaksi, sapi akan mengalami gejala, seperti halnya manusia menerima vaksin Covid-19 yang mengalami panas.

"Iya Pak nanti sapinya "gembreges" adem panas seperti setelah vaksin Covid-19. Itu tandanya obatnya masuk, paling gejala satu hari. Setelah itu langsung sehat," terang Yuni.

"Kulo nyuwun sae mawon, Buk. Mengke yen sapi kulo mati ganti jenengan nggeh. (Saya minta baiknya saja, Buk. Nanti kalau sapi saya mati tolong diganti ya)," jawab Mendes sembari tersenyum.

Bupati Yuni pun langsung menyanggupi permintaan Mendes sembari tertawa.

Baca juga: Fantastis, 3.836 Pengendara di Klaten Kena Tilang ETLE HP : Rata-rata Ada di Jalan Raya Solo-Jogja

Baca juga: Alasan Sapi-sapi di Karanganyar Tak Perlu Vaksinasi PMK Meskipun Sehat : Untuk Kurban Idul Adha

Baca juga: Di Balik Vaksinasi PMK Sapi di Boyolali : Bak Takut Suntikan, Anakan Sapi Perah Lari Terbirit-birit

"Nggeh siap Pak, mengke kulo ganti yen sapine mati, tenang mawon," jawab Yuni tertawa.

Ditemui usai menyuntikkan vaksin PMK, Yuni mengaku memang masih ada peternak sapi yang ragu dengan vaksin PMK.

Dia mengatakan masih perlu pemahaman dan sosialisasi terus menerus kepada peternak sapi.

"Memang perlu pemahaman dan sosialisasi terus menerus,  karena tetap masih ada sedikit keraguan dari teman-teman peternak yang memiliki sapi."

"Seperti tadi ada keraguan kalau mati gimana, itu perlu kita yakinkan bahwa ini (vaksin) baik dan untuk melindungi sapi-sapi agar terhindar dari PMK," tandasnya. (*)

Berita Terkini