Berita Karanganyar Terbaru

Aksi Perundungan Mulai Bergeser ke Medsos, Bupati Karanganyar Tekankan Pentingnya MPLS bagi Siswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Karanganyar Juliyatmono usai menemui para peserta didik baru dalam MPLS di SMK Negeri 1 Karanganyar, Selasa (12/7/2022). Juliyatmono menekankan aksi perundungan mulai bergeser ke media sosial. MPLS pun dimintanya mampu menghilangkan potensi-potensi perundungan dari tiap siswa

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Praktik perundungan perlu dicegah sejak masa pengenalan siswa baru di sekolah.

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Selain itu, antisipasi terhadap sikap radikal dan ujaran kebencian pun sama pentingnya dilakukan pencegahan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di sekolah-sekolah Wilayah Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: DPRD Karanganyar Fokus Godok Perda Penanganan Pengemis & Anak Terlantar, Ini Alasannya

Baca juga: Harga Migor & Bahan Baku Naik, Nasib Produsen Kerupuk Kulit Sapi di Karanganyar Terombang-ambing

Juliyatmono juga menengarai aksi perundungan mulai bergeser ke media sosial. 

Karenanya, penting literasi dalam bermedsos perlu disampaikan ke peserta didik supaya sarana tersebut tidak diselewengkan untuk melakukan perundungan.

"Kadang-kadang mem-bully lewat medsos, harus diedukasi tentang literasi bermedsos, harus ditanamkan sikap menghargai  dan tumbuhkan kasih sayang,” kata Juliyatmono, kepada TribunSolo.com, Selasa (12/7/2022).

Juliyatmono menyebut lingkungan pendidikan perlu mengenali tanda-tanda munculnya kebencian di benak peserta didik. 

Dia mengatakan seorang pelajar dengan prestasi dan pembawaan sempurna bukan berarti tanpa potensi radikal.  

"Yang berbeda dengan dirinya, cenderung dibenci, ini ekstrem gaya baru yang mengarah ke terorisme, deteksi dini sikap-sikap semacam ini," ujar Juliyatmono.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Alas Kethu Wonogiri, Pemotor Asal Karanganyar Meninggal Tertabrak Truk

Baca juga: Juliyatmono Lantik Puluhan Pejabat Karanganyar, Posisi Kepala Diskominfo & Disparpora Masih Kosong

Selain itu, dalam MPLS, ia juga mengimbau semua peserta diberi kesempatan mengutarakan pendapatnya. 

Upaya membuatnya disiplin tak perlu secara fisik dan diarahkan membuka ruang diskusi bagi siswa baru.

"Sikap kritis dialogis, agar punya pertimbangan pemikiran, kalau perlu disimulasi untuk mengungkapkan pendapatnya," tutur Juliyatmono.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Karanganyar, Darmadi mengatakan segala bentuk kenakalan remaja akan dieliminasi saat siswa baru masuk sekolah. 

Selain Bupati Karanganyar Juliyatmono, ia menuturkan dalam MPLS akan mendatangkan para mentor dan pakar dari Polri dan TNI.

Baca juga: Terekam CCTV, Ulah Dua Pemuda Gagal Maling Kotak Infak di Masjid Al Fattah Karanganyar 

Halaman
123

Berita Terkini