Berita Karanganyar Terbaru

Aksi Perundungan Mulai Bergeser ke Medsos, Bupati Karanganyar Tekankan Pentingnya MPLS bagi Siswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Karanganyar Juliyatmono usai menemui para peserta didik baru dalam MPLS di SMK Negeri 1 Karanganyar, Selasa (12/7/2022). Juliyatmono menekankan aksi perundungan mulai bergeser ke media sosial. MPLS pun dimintanya mampu menghilangkan potensi-potensi perundungan dari tiap siswa

"Ada kegiatan wawasan kebangsaan, anti narkoba, bimbingan konseling hingga sosialisasi tertib lalu lintas,"singkat Darmadi.

Sementara itu MPLS di SMKN 1 Karanganyar berlangsung 11 Juli 2022 sampai 13 Juli 2022.

Dalam MPLS tersebut, jumlah peserta siswa baru di SMKN 1 Karanganyar sekira 540 siswa.

Kewaspadaan Aksi Perundungan Jelang Tahun Ajaran Baru

Jelang memasuki tahun ajaran baru 2022/2023 di Kabupaten Karanganyar, institusi pendidikan diminta mengantisipasi praktik perudungan di sekolah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3APPKB) Karanganyar, Agam Bintoro.

Agam mewanti-wanti potensi kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan.

Para guru juga harus tahu cara mengantisipasi agar tidak terjadi aksi perudungan di sekolah.

Baca juga: Kian Mengganas, Sudah 50 Ekor Sapi Terpapar PMK di Karanganyar, Penyemprotan Disinfektan Dimasifkan

"Institusi pendidikan merupakan salah satu klaster gugus tugas pencegahan kekerasan anak, perdagangan orang dan pembatasan ekonomi bagi kaum perempuan, perundungan atau bullying itu salah satu bentuk kekerasan yang terjadi di sekolah," ucap Bintoro kepasa TribunSolo.com, Rabu (8/6/2022).

Bintoro mengatakan kekerasan itu bisa berupa verbal maupun fisik, baik itu dilakukan antarpeserta didik maupun tenaga pendidik. 

Sebelum memasuki tahun ajaran baru, dia mengingatkan segala bentuk kekerasan fisik maupun psikologis harus dihapus. 

"Perundungan atau bullying itu salah satu bentuk kekerasan, di sekolah apalagi, maka dari itu, kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar para pendidik, tenaga kependidikan dan lingkungan sekolah mendeteksi dini jika ada potensi seperti itu," ujar Bintoro.

Dia meyakini seluruh pengajar pasti memahami cara mendidik secara bijak. 

Karenanya dia meminta para pengajar tak boleh menyudutkan peserta didik karena alasan nilai akademik maupun kekurangan lainnya.

Mereka juga harus mengetahui potensi terjadi perundungan kemudian melakukan pendekatan. 

Baca juga: Harga Cabai Merah Sret di Karanganyar Hampir Saingi Daging Sapi, Naik Jadi Rp100 Ribu per Kilogram

Baca juga: PPDB Zonasi 2022 Segera Dimulai, Disdikbud Karanganyar Pastikan Semua Lulusan SD Dapat Sekolah Baru

Halaman
123

Berita Terkini