"Pasal yang disangkakan saat ini masih sama, tapi juga tidak menutup kemungkinan, setelah hasil koordinasi dengan jaksa barangkali ada pasal yang diterapkan, jika berubah nanti diungkapkan lagi," terangnya.
Reka ulang kali ini dirasa cukup dan kemungkinan tidak akan dilakukan reka ulang lanjutan.
Reka Ulang Dipenuhi Warga, Penasaran Sosok Pelaku
Polisi gelar reka ulang adegan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak kepada ibu kandungnya, Jumat (15/7/2022).
Sebelumnya diberitakan, seorang anak berinisial DP (32) warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan/Kabupaten Sragen ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan terhadap S (53) yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
DP yang sehari-hari tinggal berdua bersama sang ibu, tega memukul badan sang ibu hingga lemas.
Baca juga: Kejinya Anak di Sragen Bunuh Ibu Kandung, Setelah Dihabisi Dibuat Seolah Terjatuh di Kamar Mandi
Baca juga: Kronologi Pengungkapan Kasus Anak Bunuh Ibu Kandung Sendiri di Sragen, Berawal dari Kecurigaan Warga
Untuk mengelabui perbuatannya, DP membuat skenario yang mana seolah-olah sang ibu meninggal dunia karena terpeleset.
Saat ditemukan oleh warga sekitar, S dalam kondisi sujud dengan kepala masuk ke dalam ember yang berisi ember dalam kondisi meninggal dunia.
Kasus ini dapat diungkap, setelah polisi melakukan pembongkaran makam dan dilakukan autopsi.
Proses reka ulang sendiri dilakukan sejak pukul 09.00 WIB dan selesai 2 jam kemudian.
Rekonstruksi dilakukan di rumah tersangka dan dilakukan secara tertutup.
Meski begitu, ada beberapa warga sekitar yang penasaran karena kasus tersebut cukup menyita perhatian warga Sragen.
Baca juga: Motif Anak Tega Bunuh Ibu Kandung di Sragen: Jengkel Disuruh Cari Kerja dan Dibandingkan Keponakan
Baca juga: Warga Sragen Meninggal Sujud Tapi Kepala Masuk ke Ember, Keluarga Minta Polisi Bongkar Makam
Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, hingga anak-anak penasaran ingin melihat sosok anak yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri itu.
"Bocahe sing endi (orangnya yang mana), pingin weruh bocahe (ingin lihat orangnya), kok tega-tegane," ujar seorang ibu paruh baya.
Seorang nenek yang melihat tersangka dibawa keluar terus mengucapkan kalimat istighfar "Astaghfirullah hal adzim" berkali-kali.