Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karanganyar menanggapi pencopotan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP.
Ketua DPC PPP Karanganyar, Imron Supomo, mengatakan pihaknya di daerah masih menunggu instruksi lebih lanjut terkait pemberhentian dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas).
Sebagai penggantinya, Mardiono dikukuhkan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP.
"Kalau keputusan itu sesuai dengan AD/ART, ya tidak masalah," terang dia kepada TribunSolo.com, Senin (5/9/2022).
"Kami juga sudah menyampaikan ke Ketua DPW Jateng, bahwa beliau mendukung adanya pergantian ini," kata dia.
Imron menyampaikan, DPC PPP Karanganyar masih menunggu instruksi lebih lanjut terkait pergantian Ketum itu dari DPW maupun DPP sebelum mensosialisasikan ke tingkat yang lebih bawah.
Menurut dia, informasi terkait pergantian Ketum PPP itu diketahui melalui pemberitaan dan belum ada informasi resmi dari DPP.
"Kita sebelumnya sudah tahu akan hal itu, soal pergantian itu sebagian sudah terbaca. Tapi dilaksanakan atau tidak kita belum tahu, cuma kebetulan di Mukernas sudah diputuskan," jelasnya.
Baca juga: Suharso Monoarfa Dicopot dari Ketum PPP, DPC PPP Boyolali Mendukung Keputusan Majelis : Tak Masalah
Baca juga: Harta Suharso Monoarfa yang Diberhentikan dari Ketum PPP Capai Rp73 Miliar, Pernah Pakai Jet Pribadi
Imron menegaskan, DPC PPP Karanganyar mendukung keputusan itu kalau memang sudah sesuai dengan AD/ART.
"Kalau sesuai tidak apa-apa, (jika) karena PPP memang membutuhkan pergantian nahkoda. Dan yang diganti hanya Ketum saja, tidak ada pergantian selain Ketum," jelas dia.
Hasil Musyawarah Majelis
Pimpinan 3 Majelis DPP PPP sudah melakukan musyawarah, hasilnya mereka memutuskan mencopot Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum.
Setelah Suharso Monarfa dicopot, selanjutnya bakal ditunjuk seorang pelaksana tugas (Plt) untuk mengisi kekosongan kursi Ketua Umum PPP pengganti Suharso Monoarfa
Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M. Tokan menyebut pemberhentian dilakukan setelah pimpinan 3 Majelis partai menyikapi terkait ramai dan gaduhan soal Suharso Monoarfa secara pribadi dan kalangan simpatisan PPP.
Baca juga: Puluhan Guru WB yang Lolos PPPK di Karanganyar Geruduk Dewan, Galau Soal Penempatan