Namun, dari pihak PT. Galang Insan Nusantara tidak mengakui adanya utang tersebut.
Seorang rekanan Ahmad Mustaqim menjelaskan, pihaknya terlibat dalam beberapa pekerjaan.
Di antaranya hand railing tangga menara dan ornamen kembang kawung yang dikerjakan Oktober 2022-Februari 2023.
"Sejak Oktober akhir sampai Februari awal. Sampai sekarang belum dibayar. Sudah dibayar belum ada pelunasan. Kalau kurangnya Rp150-an juta. Sudah sama tunggakan bahan juga," terangnya saat dihubungi Kamis (8/6/2023).
Ia pun berusaha menagih ke PT. Galang Insan Nusantara namun tidak dibayarkan juga.
"Keluhannya katanya dari Waskita belum ada pembayaran," tuturnya.
Baca juga: Gegara Rekanan, Sub-Kontraktor Sebut Pengerjaan Masjid Sheikh Zayed Belum Tuntas
Saat ditemui pada Jumat (9/6/2023) Kuasa hukum PT. Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya menyatakan tidak akan membayar tagihan tersebut karena perusahaan mengalami kerugian akibat pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
"Ya yang jelas karena apa yang sudah dilakukan Mas Ahmad ini menurut klien kami menimbulkan kerugian klien kami ya tidak akan dibayarkan," jelasnya.
Menurutnya, pekerjaan hand railing berbahan kayu dan besi tidak sesuai spesifikasi.
Hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan sehingga dikomplain oleh PT. Waskita Karya selaku kontraktor utama dan PT. Arkonin selaku pengawas.
"Ternyata dari Pihak Waskita dan Arkonin selaku pengawas yang dipasang jelek. Bengkok ini. Sama Arkonin diprotes jelek banget. Klien saya tetap tanggung jawab membongkar semua. Mencari pihak lain mencari spek yang bagus dipasang," jelasnya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan angka yang mencapai Rp 150 juta tersebut.
"Dasarnya apa buktikan. Itu tidak ada dasarnya. Saya sudah bicara nilai Rp 150 juta itu tidak ada. Bukti chat, pembelian, rekap transfer, dan sebagainya," jelasnya. (*)