"Kalau benar ya silahkan ditarik kerja lagi," jelasnya.
Saat ini sudah ada aturan yang tegas mengatur bahwa setiap karyawan di bawah Masjid Raya Sheikh Zayed dilarang menerima tips dalam bentuk apa pun. Ia pun siap mematuhi aturan ini. "Siap," tuturnya.
Dievaluasi Gibran
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengaudit perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed.
Seperti diketahui, perusahaan tersebut beberapa kali mendapat sorotan.
Terbaru, perusahaan itu disoroti lantaran, sejumlah pegawainya melakukan aksi mogok kerja lantaran rekan mereka disebut dipecat secara sepihak karena diduga menerima uang tips dari pengunjung.
Saat ditemui di Balai Kota Solo, Gibran menyebut permasalah pemecatan pegawai pengelola masjid itu memiliki cerita yang panjan.
"Ceritane dowo (ceritanya panjang). Intine neng (intinya di) outsourcing-e. Tapi wes tak rampungke (tapi sudah diselesaikan)," terang Wali Kota Solo.
Pegawai outsourcing yang sempat dipecat pun disebut Gibran bisa kembali bekerja di sana.
"Tidak jadi dipecat kok, tenang aja. Tidak (dipindahtugaskan) intine ngko tak rampungke (intinya nanti saya selesaikan) ya," ucap Gibran.
"Pihak ketiga, pihak outsourcing," Gibran menambahkan.
Baca juga: Kasus Tukang Las Masjid Sheikh Zayed, Kuasa Hukum Ahmad Siap Dimediasi, Termasuk Ditengahi Gibran
Baca juga: Kata Kuasa Hukum PT GIN soal Klaim Kuasa Hukum Tukang Las Masjid Sheikh Zayed : Itu Semua Bohong
Melihat sejumlah masalah yang menyeret perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran juga berjanji akan mengevaluasi perusahaan tersebut.
"Perlu dievaluasi manajemennya. Ya kemarin banyak cerita-cerita dari temen-temen yang ikut Arsa itu," kata Gibran.
"Ngko tak rampungke (nanti saya selesaikan), tenang saja ya," pungkasnya.
Tidak hanya Gibran, Member Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed, Anas Farkhani beberapa waktu sebelumnya juga menyoroti perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed.