Berita Menarik

Ernest Prakasa Dicecar Netizen Gegara Magang Jangan Nyari Duit

Penulis: Tribun Network
Editor: Ahmad Syarifudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komika dan sutradara Ernest Prakasa saat jumpa pers Susah Sinyal Stand Up Comedy Tou,r di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2017).

TRIBUNSOLO.COM - Komika sekaligus film maker Ernest Prakasa bercerita kala ia dicecar oleh netizen gara-gara ia menyarankan para mahasiswa untuk fokus mencari pengalaman ketika melaksanakan program magang, bukan malah mencari uang.

Menurut Ernest, mahasiswa wajib untuk kuliah sambil bekerja maupun kuliah sambil magang. Adapun hal tersebut dia sampaikan berdasarkan pengalamannya ketika menjadi mahasiswa di Fakultas Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjajaran (Unpad).

"Kalau soal terganggu, me-manage waktu dan energinya pasti menantang. Cuman kuliah sambil kerja, kuliah sambil magang, I would highly recommend. Wajib malah menurutku," ujar Ernest dalam Roadshow Jernih Memilih x Gaspol! di Serambi Salihara, Minggu (27/8/2023). 

Baca juga: 3 Kambing di Sragen Mati Mendadak, DKP3 Duga Alami Dehidrasi dan Heat Stroke Imbas Cuaca Panas

Hanya saja, Ernest mendapati banyaknya mahasiswa yang merasa 'diperbudak' ketika magang. Namun, dia menegaskan program magang adalah ajang untuk mencari pengalaman, bukan gaji.

Ketika menyampaikan pendapatnya tersebut, Ernest justru diserang di Twitter.

"Beberapa waktu lalu aku sempat diserang di Twitter, di akun-akun workfess atau confess-confess itu lah. Terus sender-nya cerita dia magang, kemudian digaji kecil dan sangat overwork. Ketika itu aku komentar, magang itu yang dicari memang bukan gaji, magang itu mencari pengalaman," tuturnya.

Menurut Ernest, mahasiswa harus memutar pola pikir mereka terkait magang. Dia meminta agar mahasiswa berpikir bahwa mereka dapat menyerap pengalaman secara gratis melalui program magang.

Lagipula, kata Ernest, mereka harus menyadari bahwa mereka masih mahasiswa yang harus menuntaskan kuliahnya terlebih dahulu.

Baca juga: Kapolres Dairi Tonjoki Muka Bripka David Tanpa Alasan, Belum ada Permintaan Maaf

"Jadi mindset-nya, menurutku, kalau kita magang, mungkin ada momen-momen di mana teman-teman merasa, 'aku dimanfaatkan, masa aku cuma dibayar segini, tapi aku disuruh melakukan semua ini'. Mindset-nya harus diputar menurutku, dibalik. 'Aku enggak harus bayar, tapi aku bisa menyerap semua pengalaman ini'. Begitu," ungkap Ernest.

"Kita kalau les saja kan kita bayar biaya kursus. Buatku tuh magang sebenarnya kita kayak lagi belajar, bukan cari duit. Kan kuliah saja belum beres," sambung dia.

Atas pemikirannya itu, Ernest menekankan dirinya bukan berarti berpihak kepada para pengusaha. Dia hanya ingin mahasiswa mengubah mindset mengenai magang, supaya mereka bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.

Dengan demikian, ketika sudah lulus dari universitas nanti, mahasiswa yang sudah lulus ini bisa memiliki banyak pengalaman ketika melamar pekerjaan. Ernest meyakini program magang bisa membuat seseorang menjadi berbeda antara satu sama lain.

Baca juga: Tak Terima Didakwa Korupsi, Kades di Purworejo Bongkar Gorong-Gorong

"Itu praktik langsung. Pertama terkait dengan job description-nya, artinya hal yang benar-benar kita kerjakan. Kedua dengan environment-nya. Ketemu bos tuh gimana. Ketemu rekan kerja yang nyebelin bagaimana, rekan kerja yang carmuk (cari muka) dan backstabber itu bagaimana. Kan itu langsung," kata Ernest.

Menurut Ernest, tanpa program magang, bisa saja mahasiswa akan kaget jika sudah masuk ke dunia kerja nanti, di mana ternyata dunia kerja tak seindah yang dibayangkan.

Pada akhirnya, Ernest mengatakan program magang sekaligus bisa menentukan kualitas seseorang.

"Makanya magang ini jadi kesempatan yang akan game changer, membedakan kualitas antara teman-teman yang kuliah sudah terekspos sama dunia kerja yang real, sama teman-teman yang pure hanya kuliah tok," imbuhnya.

Baca juga: Mendikbudristek Tak Lagi Wajibkan Mahasiswa Buat Skripsi, Begini Respons UNS!

Berita Terkini