"Fenomenanya berkisar antara dua sampai tiga bulan. Iya (banyak dikunjungi), tapi banyak yang jadi pertanian," jelas Kades.
Di tahun 2021 lalu, munculnya fenomena padang rumput di perbatasan Baturetno-Eromoko itu menyedot antusiasme masyarakat.
Padang rumput itu sering diserbu warga yang ingin menikmati fenomena itu.
Disana, warga biasanya sekedar berwisata atau menerbangkan layang-layang untuk menghabiskan waktu.
Bahkan hamparan rumput hijau luas itu sempat ditutup karena antusiasme warga yang cukup tinggi menimbulkan kerumunan. (*)