"Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya tidak tahu. Tapi itu dinilai oleh kader partai hal yang disayangkan," tambahnya.
Terjadi Juga di Pasuruan
Hal serupa juga terjadi di Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Kantor DPC PDIP Pasuruan tiba-tiba didatangi beberapa anggota kepolisian dari Kepolisian Resor Pasuruan Kota pada Kamis (2/11/2023).
Sekretaris DPC PDIP Kota Pasuruan, Teddy Armanto mengatakan, ada empat anggota kepolisian yang datang ke kantornya saat itu.
Pihaknya menyebut kedatangan anggota kepolisian itu tanpa izin.
"Kami menyayangkan karena anggota kepolisian itu tidak kulo nuwun (izin) saat mendatangi kantor kami," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (6/11/2023) dikutip dari Kompas.com
Teddy mengatakan, saat anggota kepolisian itu datang, di kantor DPC PDI-P Kota Pasuruan ada petugas sekretariat dan dirinya.
"Petugas sekretariat kami sempat kaget dan takut saat anggota kepolisian itu datang, karena belum pernah ada sebelumnya," jelasnya.
Baca juga: PDIP Solo Sebut Tak Ada Pengerahan Massa Terkait Putusan MKMK, Fokus Ganjar-Mahfud
Anggota kepolisian itu bertanya kepada petugas sekretariat itu, mulai dari alamat asal hingga seputar kegiatan di kantor partai berlambang banteng itu.
"Tidak ada intimidasi atau apa pun. Hanya bertanya seputar nama, alamat dan kegiatan yang ada di kantor kami," terangnya.
"Hanya saja, kami merasa kecewa karena kedatangan mereka tidak kulo nuwun, serta tidak dibekali surat tugas," imbuhnya.
Adapun Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi mengatakan, kedatangan anggota polisi ke kantor DPC PDI-P Kota Pasuruan dalam rangka operasi Mantap Brata.
Operasi itu dilaksanakan untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 yang digelar selama 222 hari.
"Tidak hanya di Pasuruan Kota, operasi itu digelar di seluruh Indonesia atas perintah Mabes Polri," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Fraksi PDIP Solo Bantah Kabar Kerahkan Massa Tolak Prabowo-Gibran Pasca Putusan MKMK