Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Mitigasi bencana alam yang berpotensi terjadi di Wonogiri mulai dilakukan.
Ada sejumlah potensi bencana yang rawan terjadi di musim penghujan.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan pihaknya melakukan sarasehan bersama relawan penanggulangan bencana di Wonogiri pada Sabtu (11/11/2023) lalu di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur.
Menurut dia, tujuan dari sarasehan itu adalah untuk membangun semangat bersama dalam mitigasi bencana di Wonogiri.
"Ini untuk meminimalisir dampak bencana di Wonogiri. Itu tujuan utamanya," kata pria yang akrab disapa Jekek.
Baca juga: KONDISI Pedagang Selama Pembangunan Pasar Darurat di Slogohimo Wonogiri: Tetap Jualan, Tapi Menyebar
Baca juga: Harapan Serikat Pekerja Wonogiri Soal UMK 2024: Semoga Naik, Kejar Harga-harga yang Makin Kencang
Jekek mengakui di musim penghujan kerap terjadi bencana alam di wilayahnya.
Bencana itu misalnya banjir dan tanah longsor.
Pihaknya telah melakukan mitigasi bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) hampir di seluruh desa di Wonogiri.
Mitigasi itu, kata dia, dilakukan untuk menekan dampak munculnya korban saat terjadi bencana alam.
Sehingga ketika terjadi bencana alam akan zero korban.
"Kalau kerugian material wajar, itu bisa ditangani. Manfaat dari mitigasi ini bisa kita lihat, saat ada bencana tapi kita bisa minimalisir korbannya itu adalah indikator keberhasilan," pungkasnya.
(*)