Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menepis kabar aparatur negara terlibat dalam pemasangan baliho Prabowo-Gibran, termasuk di wilayah Jawa Timur.
Menurutnya, pihak yang memasang adalah para relawan Gibran “Bolone Mase”.
“Yang memasang Bolone Mase. Mas Kuat ra tau turu nek bengi masangi baliho (Mas Kuat tidak pernah tidur kalau malam karena memasang baliho, -red),” tuturnya saat ditemui di kantornya, Senin (13/11/2023)
Meski begitu, ia mempersilakan kepada siapa pun yang bisa menunjukkan bukti bahwa aparatur negara terlibat dalam pemasangan baliho tersebut.
“Ya dilaporkan aja kalau ada bukti-bukti seperti itu,” terangnya.
Sejauh ini ia menilai aparatur negara masih netral.
Menurutnya belum ada indikasi aparat terlibat kampanye salah satu kubu.
“Sejauh ini netral-netral aja. Kalau ada keanehan kecurangan silakan dilaporkan aja,” tuturnya.
Sebelumnya beredar pernyataan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum & Hak Asasi Manusia (PBHI) yang menduga pemasangan baliho Prabowo-Gibran di wilayah Jawa Timur ada campur tangan dari aparat.
Ia bersama dengan perwakilan lembaga lain seperti ICW hingga WALHI menentang tindakan yang diduga dilakukan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Gugatan Warga Solo ke Gibran & Almas, Tuntut Ganti Rugi Rp 200 Triliun Lebih
Baca juga: BREAKING NEWS : Gibran Pastikan Hadiri Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres Pilpres 2024
Di sisi lain, Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase Kuat Hermawan Santoso mengkonfirmasi bahwa pihaknya yang selama ini memasang baliho.
Kuat juga menegaskan tidak ada partisipasi aparat dalam hal ini.
“Ndak. Itu dari relawan. Itu dari kita relawan Bolone Mase. Tidak ada (partisipasi aparat),” terangnya.
Ia juga mengakui dalam mengkoordinasikan pemasangan baliho ia rela tidak tidur saat malam hari.
“Tidak tidur karena beberapa tempat memang seharusnya kalau malam balihonya hidup ini mati kan harus dikoordinasikan sama yang punya advertising-nya,” tuturnya.