Gus Miftah mengajak penonton untuk berpantun, dengan embel-embel Prabowo-Gibran. Namun tidak tidak membawa unsur ajakan memilih
Salah satu penonton berdiri, lalu ia membawakan sebuah pantun.
"Mampir ke Kota Balikpapan naik motor sambil makan keju, selamat Prabowo-Gibran Indonesia maju," kata penonton wanita itu.
Lantas, Gus Miftah memberikan kaos.
Ia juga membagikan uang tunai pecahan Rp 100 ribu kepada penonton tersebut.
Tak berselang lama, Gibran diundang Gus Miftah untuk say hello dengan penonton.
Dia lalu maju sambil melemparkan beberapa gantungan kunci bergambar kartun Upin-Ipin dengan wajah Gibran, yang membuat penonton saling berebut.
Baca juga: Tetangga Kehilangan Cak Diqin, Sosok Penggerak, Pernah Undang Gus Miftah ke Pengajiannya
Gibran juga sempat memborong es teh yang dijual keliling di tengah acara, hal itu membuat penjual buru-buru maju merapat ke depan.
Selang beberapa menit kemudian, awak media yang berada di depan panggung dipaksa untuk keluar oleh penjaga.
Dikarenakan tidak membawa id card dari panitia, yang sebelumnya diperkenankan meliput.
Di balik panggung, Gus Miftah mengatakan kalau acara tersebut diadakan olehnya dan dia sebut sebagai pengajian.
"Ini acara ngaji, panitia anak-anak pondok menghadirkan mas Gibran," ujar Gus Miftah di Alun-alun Kabupaten Klaten, Selasa (21/11/2023).
Pengajian tersebut oleh Gus Miftah diakui sebagai acara miliknya.
"Bukan acara mas Gibran, tapi acara saya," ucapnya.
Sebagai pendakwah dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Yogyakarta, wajar baginya mengadakan pengajian.
"Makanya saya ngaji (pengajian). Kebetulan Deny Caknan santri saya, tak ajak sekalian," jelasnya.
Selain kaos, Gibran juga membagikan gantungan kunci dengan karakter yang menyerupai upin-upin.
Wajah karakter tersebut nampak ditempel dengan ekspresi Gibran.
(*)