Pemilu 2024

Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud & Anies-Cak Imin, Pengamat : Jokowi Effect

Penulis: Septiana Ayu Lestari
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut 2 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul atas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD dalam hasil survei Litbang Kompas edisi Desember 2023. 

Dalam hasil survei tersebut, Prabowo - Gibran memperoleh elektabilitas sebesar 39,3 persen. 

Tingkat elektabilitas Prabowo - Gibran unggul 22,6 persen dari Anies - Cak Imin yang berada di posisi kedua.

Anies - Cak Imin mengantongi elektabilitas sebesar 16,7 persen.

Adapu elektabilitas Ganjar - Mahfud MD sebesar 15,3 persen. 

Elektabilitas mereka terpaut 24 persen dari elektabilitas Prabowo-Gibran.

Baca juga: Bappilu PDIP Solo Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Sebut Masih Cair: Bulan Depan Bisa Berubah

Pakar Psikologi Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim menilai elektabilitas Prabowo-Gibran ini ada kaitannya dengan Jokowi effect atau pun meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Dimana, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebesar 76 persen pada awal Desember 2023. 

Besaran tingkatan tersebut naik 6 persen dibanding hasil survei yang dilakukan LSI pada Oktober 2023.

Pada Oktober 2023, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi sebesar 70 persen.

"Kalau kita melihat survei dari indikator dari periode yang hampir sama, elektabilitas Prabowo-Gibran ini berkolerasi positif dengan tingkap kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi," kata dia saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (11/12/2023).

"Jadi, saya pikir kenapa Prabowo-Gibran itu jarang kampanye, tetapi efektif (menaikkan elektabilitas) karena publik semakin melihat arah dukungan Pak Jokowi ke Gibran dan Prabowo," sambungnya.

Abdul meyakini kampanye di media sosial tidak terlalu memengaruhi elektabilitas para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), termasuk Prabowo - Gibran. 

Baca juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Bawah Prabowo-Gibran, Pengamat : Kritik ke Jokowi Beri Efek Negatif

Menurutnya, kampanye di sosial media tidak dapat mengubah sikap atau pilihan politik seseorang.

Kampanye media sosial justru memperkuat sentimen yang melekat pada capres-cawapres.

"Efek dari sosial media itu sebenarnya adalah memperkuat sentimen, jadi kalau misalnya seseorang sudah punya sentimen ke arah positif, maka setelah mendapat exposure di media sosial, dia akan semakin suka dengan kandidat tersebut," terang dia.

"Sebaliknya, kalau dia sudah punya kecenderungan negatif, setelah terekspose oleh kampanye media sosial media, dia akan semakin dijauhi,".

"Jadi, kampanye sosial media itu hanya bisa memperkuat posisi awal, mengonfirmasi keyakinan dan sikap awal, tapi susah untuk mengubah pendirin atau pilihan politik pemilih," pungkasnya.

Waspadai Swing Voters

Sementara itu, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku tak mau memberikan tanggapannya.

Baca juga: Elektabilitas Kalah dari Prabowo-Gibran dan AMIN di Survei Litbang Kompas, Ganjar : Masih Ada Waktu

Menurut Gibran, hasil survei tersebut tak relevan lantaran elektabilitasnya masih mengalami kenaikan. 

"Kalau turun laporkan. Kalau naik nggak perlu dilaporkan," ujar Gibran saat ditemui di Pasar Rumput, Jalan Raya Sultan Agung, Setiabudi Jaksel pada Senin (11/12/2023). 

Gibran justru mewaspadai banyak pemilih yang masih belum menentukan pilihan atau swing voters masih banyak.

Swing voters ini menurutnya bakal menentukan pilihan setelah adanya debat.

"Yang belum menentukan pilihan memang banyak. Mungkin sebagian besar masih nunggu debat ya. Kita tunggu aja 1-2 bulan ini progresnya seperti apa. Yang jelas survei tinggi survei rendah kita tetap kerja keras," katanya.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Ganjar-Mahfud Reprentasi Pemimpin yang Dibutuhkan Negara ke Depan

Gibran menyorti hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Prabowo-Gibran masih sebesar 39,3 persen.

Jika angka itu benar, maka bisa dikatakan elektabilitas paslon Koalisi Indonesia Maju untuk menang satu putaran masih jauh.

Kendati demikian, dia tak mempermasalahkan hasil survei yang menunjukkan Prabowo-Gibran sulit menang satu putaran.

"Enggak apa-apa," tukasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran sebesar 39,3 persen mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di urutan ke dua dengan 16,7 persen, dan terakhir pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 15,3 persen.

Baca juga: Prabowo Janji Bakal Tiru Jokowi Rangkul Lawan di Pilpres 2024 Jika Menang, Tak Ada Lagi Oposisi?

 Litbang Kompas melakukan pengumpulan data survei dalam periode 29 November- 4 Desember 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Adapun dalam metode pengumpulan data tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian kurang lebih 2,65 persen.

Dari hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres ini terdapat responden yang belum menentukan pilihan atau swing votters.

Adapun jumlah swing votters ini cukup tinggi yakni berada pada angka 28,7 persen.

(*)

Berita Terkini