"Dengan Wali Kota itu yang kita bahas adalah proyek-proyek yang dibiayai oleh APBD. Yang dibiayai oleh APBD contoh jalan, lingkungan, rumah tidak layak huni, drainase dan seterusnya," sambungnya.
Sementara saat ditanya apakah ke-17 prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Gibran itu berdampak pada Kota Solo, YF Sukasno menegaskan untuk saat ini belum bisa berkomentar banyak.
"Kami belum bisa memberikan komentar dampaknya. Karena kalau ditinjau dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), PAD nya malah kemarin minta diturunkan. Karena itu nanti dampaknya juga akan ke PAD," kata dia.
"Tapi kemarin waktu pembahasan APBD perubahan malah target PAD minta diturunkan. Tapi kami belum bisa memberi komentar lebih jauh, cuma nanti tahun depan atau tahun berikutnya baru kita bisa memberikan komentar terkait itu kalau dianggap membawa dampak signifikan bagi Kota Solo," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra sekaligus Sekretaris Komisi III DPRD Solo, Ardianto mengatakan, terkait proyek ini berskala nasional atau tidak menurutnya tidak perlu dipersoalkan.
Dalam hal ini, dia melihat bagaimana komitmen Gibran dalam membangun Solo dan melaksanakan tugas memajukan kota Solo.
"Itu bisa menjadi modal debat karena pembangunan-pembangunan itu bisa diwujudkan di Kota Solo," papar Ardi.
Keberhasilan proyek ini juga menjadi bukti Gibran mampu untuk membangun Kota Solo.
"Itu walaupun skala program nasional, kalau tidak dilaksanakan tidak jadi baik," papar dia. (*)