"Ulama mazhab Syafi'i mengatakan, puasa setelah nisfu Sya'ban diharamkan karena termasuk hari syak, kecuali ada sebab tertentu, seperti orang yang sudah terbiasa melakukan puasa dahar, puasa daud, puasa Senin-Kamis, puasa nadzar, puasa qadha', baik wajib ataupun sunah, puasa kafarah, dan melakukan puasa setelah Nisfu Syaban dengan syarat sudah puasa sebelumnya, meskipun satu hari Nisfu Syaban”.
Adapun penjelasan terkait pengecualian yang dijelaskan oleh para ulama Madzhab Syafi’i tersebut adalah sebagai berikut.
1. Puasa Bersambung dari Setengah Bulan Pertama Sya’ban
Puasa sunah usai Nisfu Sya’ban dapat dilakukan jika orang yang berpuasa tersebut menyambungnya dengan setengah bulan pertama dalam bulan Sya’ban.
Misalnya seseorang berpuasa dari tanggal 1 hingga masuk tanggal 16.
Tak hanya itu, bahkan para ulama mengatakan cukup satu hari dari setengah bulan pertama bulan sya’ban yaitu tanggal 15 kemudian dilanjutkan dengan tanggal 16,17,18 sampai seterusnya dengan syarat tidak terputus.
Namun apabila terputus, misalnya tanggal 15,16,17 puasa, kemudian tanggal 18 tidak puasa, maka di tanggal 19 Syaban sampai seterusnya tidak boleh lagi baginya untuk berpuasa.
Baca juga: 8 Tips Bagi Penderita Asam Lambung Agar Tidak Kambuh saat Puasa Ramadhan, Jangan Tidur Selesai Makan
2. Puasa Sunah karena Suatu Sebab
Puasa usai Nisfu Sya’ban juga bisa dilakukan jika memilki sebab atau alasan tertentu.
Diantara sebabnya yaitu puasa tersebut sudah menjadi kebiasaan atau wirid baginya dan juga karena adanya qadha puasa yang belum ditunaikan.
Misalnya seorang perempuan menqadha puasa bulan Ramadhan tahun sebelumnya, maka boleh baginya untuk berpuasa di setengah bulan Syaban tersebut.
Begitu juga seseorang yang sudah biasa puasa Senin-Kamis, puasa Daud, maka boleh baginya untuk berpuasa.
Kebiasaan puasa yang dilakukan tersebut tidak disyaratkan untuk dilakukan berkali-kali hingga hal itu bisa dianggap kebiasaan bagi orang tersebut, tetapi cukup dilakukan sekali saja.
Sebagai contoh orang tersebut puasa Senin di pertengahan awal bulan Syaban, maka ketika dua atau tiga Senin berikutnya yang sudah masuk setengah akhir bulan Syaban boleh baginya untuk berpuasa.
Lantaran hal tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa di setengah akhir bulan Syaban hukumnya haram selama tidak ada hal yang bisa menghilangkan keharamannya.
(Magang TribunSolo.Com/Ilham Dwi Rahman)