Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Koalisi penantang PDI P di Pilkada Boyolali terus digoyang isu miring.
Koalisi tiga partai, Golkar, Gerindra dan PKB itu memang cukup rawan.
Keluar salah satu partai, koalisi ini bubar jalan.
Ketiga partai itu jumlah kursinya diambang batas minimal untuk mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Baca juga: Kata Gerindra Boyolali Soal Merapatnya PKS ke PDIP: Upaya Gembosi Koalisi Boyolali Tersenyum
Dimana, jumlah kursi DPRD Boyolali periode ini 50 kursi.
Sehingga 20 persen yang menjadi syarat minimal untuk mencalonkan adalah 10 kursi.
Partai Golkar memperoleh 4 kursi, sedangkan Gerindra dan PKB masing-masing 10 kursi.
Terbaru, berhembus kabar jika partai Gerindra bakal bergabung ke PDI P.
Bahkan, Gerindra bakal mendapatkan jatah wakil bupati.
Sekertaris DPC Partai Gerindra Boyolali Rahmat Junaidi menepis isu itu.
Menurutnya, Gerindra, Golkar dan PKB masih sangat solid.
Baca juga: 5 Fakta Pelantikan Teguh Prakosa Sebagai Wali Kota Solo Gantikan Gibran Rakabuming Raka
Pihaknya tak akan meninggalkan Golkar dan PKB dalam mendongkel PDIP di Boyolali.
"Ada-ada saja itu. Ndak ada (Gerindra tidak gabung ke PDI P)," ujarnya.
Rahmat menyatakan hubungan juga harmonis.
Bahkan hampir setiap hari ketiga pimpinan parpol tersebut bertemu.
Dia memastikan rekomendasi dari DPP untuk Pilkada bakal sesuai yang diinginkan masyarakat, yakni bergabung dengan Golkar dan PKB.
Surat Rekomendasi dari Gerindra, Golkar dan PKB tinggal menunggu waktu saja.
"Semua proses sudah ada di DPP. Tinggal sabar menunggu turun saja," pungkasnya.
Baca juga: Gerindra Solo Jateng Klaim Koalisi Non PDIP untuk Pilkada 2024 Terbentuk, PKS Membantah
(*)