“Gus Yasin punya mesin politik lain, jaringan santri yang masif. Terbukti ketika Pilgub 2018 maupun kemarin pemilihan DPD jaringan Santri Gayeng dan Jemaah Yasin itu mereka efektif bekerja dengan cepat dan itu menjadi salah satu kekuatan,” ungkap Wahid.
Sementara paslon Andika-Hendi memiliki basis kekuatan di wilayah Kedung Sepur. Seperti wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi, dan daerah lainnya.
Di samping itu, kader internal PDI-P juga memiliki basis kuat dan dominan oleh para kadernya di daerah. Hal itu menjadi penyemangat tersendiri bagi partai moncong putih itu.
“Jadi kuncinya pada masa kampanye. Bisa jadi sebelum penetapan (cagub cawagub) pun (Andika-Hendi) akan mulai bergerak. Sehingga, nanti terus intensitas meningkat. Sehingga, nanti di masa kampanye itu menjadi kunci siapa di antara dua pasangan ini yang mampu (mengonsolidasi mesin partainya),” pungkas Wahid.
(*)