Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga di beberapa dukuh di Desa Tempursari, dan Canden, Kecamatan Sambi dibikin pusing.
Air sungai yang biasa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari diduga tercemar limbah industri pengolahan sampah.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun TribunSolo.com :
- Berubah Jadi Hitam dan Berbau
Iya, meski sudah ada sumur, tapi sebagian warga memang masih menggunakan air sungai.
Baik untuk mandi maupun cuci baju.
Namun, belakangan ini, air yang semula jernih mendadak berubah.
Air menjadi keruh, hitam dan terkadang memunculkan bau.
Warga pun menduga, kegiatan pengolahan sampah yang ada di hulu sungai membuang limbahnya langsung ke sungai.
"Bapak saya yang dulu sering ke sungai, tapi sekarang sudah tidak lagi. Lha gimana, airnya tercemar," kata Ngadirin (58), salah satu warga Dukuh Malangsari, Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Rabu (30/10/2024).
Dia pun lantas mengajak TribunSolo.com menuju sungai yang biasa digunakan masyarakat.
Baca juga: 23 Kades di Boyolali yang Dilaporkan Tak Netral di Pilkada Disanksi, Dapat Pernyataan Tidak Puas
2. Dianggap Tak Layak Digunakan
Meski airnya sedikit, namun sebagian titik masih mengalir.
Air di dalam sungai nampak keruh, bahkan cenderung hitam.
Ikan yang biasa ada di setiap sungai pun tak nampak ke permukaan.
Sutarmin (62) ketua RT setempat mengakui jika air sungai ini sudah tak layak lagi.
Padahal, air sungai ini banyak dimanfaatkan masyarakat di beberapa dukuh.
"Yang gunakan air sungai ini banyak. Dari sini (Malangsari) ke bawah-bawah itu masyasakat masih mengandalkan air sungai ini. Baik untuk cuci-cuci maupun mandi," katanya.
Dia pun berharap,sungai yang dulu jernih bisa kembali seperti semula.
Baca juga: Pemkab Boyolali Minta UD Pramono dan Kantor Pajak Introspeksi, Pikirkan Nasib 1300 Peternak
3. Pelaku Diminta Tobat
"Sungai ini sekarang kondisinya sudah parah. Ya kami warga berharap siapapun yang membuat sungai jadi seperti ini segera bertaubat. Karena sungai ini dibutuhkan banyak orang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji mengaku dugaan pencemaran sungai ini telah dilaporkan.
Pihkanya pun menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan.
"Tim hari ini baru bisa cek Laporan pengaduan pencemaran (Sungai) untuk kita lakukan verifikasi," pungkasnya.