Kasus UD Pramono Boyolali

3 Fakta UD Pramono Boyolali yang Nyaris Tutup, Tetap Beroperasi, Jual Sapi Setelah Rekening Diblokir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM,BOYOLALI - Ribuan peternak sapi perah UD Pramono akhirnya bisa bernafas lega. 

Pasalnya, usaha mereka akan tetap beroperasi setelah sebelumnya nyaris tutup.

Mereka siap kembali melanjutkan pekerjaan melayani peternak mitranya dengan mengambil susu dan menyediakan pakan ternak kepada 1300 peternak sapi mitranya. 

Apa saja fakta dari masalah tersebut? Simak rangkumannya berikut ini.

Diselamatkan Disnakkan Boyolali

Sebelumnya, UD Pramono yang diblokir rekeningnya karena terlilit pajak Rp 670 juta, semula akan berhenti beroperasi Jumat (1/11/2024). 

Namun, Pramono (67) menghargai upaya pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali. 

"Dinas peternakan memperjuangkan agar saya tetap jalan. Tetap buka, sementara. Nanti hasilnya (Perjuangannya) gimana, nunggu perkembangan," kata Pramono, Kamis (31/10/2024). 

Perwakilan peternak sapi perah lereng Merapi, geruduk kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali, Senin (28/10/2024) (TRIBUNSOLO.COM/TRI WIDODO)

Masalah pajak ini membuatnya benar-benar capek. 

Pram yang merupakan petani dan peternak tradisional tak memiliki kemampuan dan keahlian masalah akuntansi perpajakan. 

Keinginannya untuk menutup usahanya pun bukan gertakan sambal. 

Pram yang hanya butuh makan dan tak silau dengan gemerlapnya dunia kemewahan pun ingin kembali ke dunia pertanian saja. 

Namun, dia tetap menghargai permintaan pemerintah agar keberlangsungan 1300 peternak  dan puluhan karyawan tetap dipertahankan. 

"Sebenarnya berhenti. Tapi mau diperjuangkan demi keberlangsungan karyawan dan peternak," jelasnya. 

Halaman
123

Berita Terkini