Petani Sempat Harus Rogoh Kocek Pribadi dan Jual Sapi
Saat ini, uang sebesar Rp 670 juta yang ada di rekening bank memang dibekukan.
Uang itu milik peternak sapi yang menjadi mitranya.
Sejak dibekukan itu, Pram harus merogoh kocek pribadi hingga jual beberapa ekor sapi miliknya untuk membayar susu dari peternak.
"Saya sudah jual 5 atau berapa ekor sapi. Setelah diblokir. Laku berapa saya lupa. Yang penting jalan (Susu dari peternak tetap diambil untuk disetorkan lagi ke Industri Pengolahan Susu)," pungkasnya.
Baca juga: Mengenal UD Pramono, Penampungan Susu Sapi di Boyolali Jateng yang Disebut Sering Bantu Peternak
Alasan Nyaris Ditutup
Sebelumnya seratusan peternak sapi di Boyolali dan Klaten menggeruduk kantor pajak yang ada di jalan Solo-Semarang.
Kedatangan peternak ini untuk konfirmasi mengenai salah satu Usaha Dagang (UD) mitra yang terancam tutup.
5 Peternak kemudian diterima kepala Kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Boyolali, Irawan.
Audiensi peternak dengan petugas pajak ini berjalan alot.
Audiensi secara tertutup ini berlangsung selama 3 jam.
Perwakilan warga yang masuk ke kantor sekira pukul 10.30 WIB, baru keluar sekira pukul 13.30 WIB.
Irawan pun menjelaskan kekhawatiran peternak ini karena kewajiban pajak UD Pramono yang belum terpenuhi.
Karena aturan undang-undang, pihaknya tak bisa menyebutkan masalah yang dialami UD Pramono.
Irawan hanya menyampaikan secara umum.