Libur Nataru 2024

Gawat! Proyek Jalan Ngargoyoso-Jenawi Karanganyar Belum Tuntas, Berpotensi Tak Siap Sambut Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Kemuning, Ngargoyoso

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 di Kabupaten Karanganyar, perbaikan jalan di wilayah Desa Ngargoyoso dan Desa Kemuning dimungkinan terhambat.

Rekanan proyek diminta mempercepat pengerjaan dan melakukan tambal sulam darurat di ruas yang belum tersentuh. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Margono dalam rakor lintas sektoral menghadapi Nataru di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar, Kamis (19/12/2024). 

“Diakui, masih memiliki pekerjaan rumah menghadapi Nataru. Terutama di jalur wisata Ngargoyoso dan Jenawi," kata Margono.

Margono mengatakan ada dua proyek jalan yang masih dalam pengerjaan.

Dua proyek yang dimaksud yaitu proyek jalan Sudimoro-Kemuning dan Kemuning-Jenawi.

"Kami perintahkan rekanan selesai memasang beton jalan dalam dua hari ini, yakni untuk kedua proyek itu,” kata Margono.

Dia menjelaskan, dua ruas jalan itu, pengerjaan meskipun dikebut, tak akan siap menyambut pengunjung wisata. 

Pasalnya, selepas pengaspalan membutuhkan waktu sekitar 10 hari.

Hal ini supaya memadat dan kering menyeluruh dalam waktu 10 hari itu tidak boleh dilewati kendaraan berat dan merusak aspalnya. 

Margono mengatakan truk tangki air sangat tidak dianjurkan melewatinya. 

Baca juga: Jalan Terus, Proyek Bendungan Jlantah Karanganyar Dikebut Tuntas Akhir Tahun Meski Terganggu Longsor

Sebagai informasi, ada beberapa truk tangki bermuatan air lalu lalang di ruas jalan sekitar Ngargoyoso dan Jenawi setiap hari. 

"Selama 10 hari, beton dan aspalannya biarkan dulu memadat, jangan dulu dilewati kendaraan berat seperti truk tangki air, masih bisa ditoleransi jika dilewati sepeda motor atau mobil pribadi. Namun tidak truk tangki air,” kata Margono.

Margono mengatakan ada terdapat 172 kilometer ruas jalan di Kabupaten Karanganyar kategori rusak ringan dan berat. 

Ia mengaku optimistis mampu menambal kerusakan jalan dengan dukungan kepala daerah dan mitra kerja di provinsi dan pemerintah pusat. 

"Jika banyak yang mencari sumber pembiayaan, kita optimistis jalan bebas lubang," kata dia.

Sementara itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan status bencana hidrometeorologi diperpanjang sampai 2 Januari 2025. 

Ia menyebut longsor, banjir, angin puting beliung masih mengancam wilayah Karanganyar seiring hujan turun lebih lebat di penghujung tahun. 

"Kami standby di mako dengan kekuatan 1.500 personel yang tersebar di 88 organisasi relawan, ada 56 desa tangguh bencana telah terbentuk, semoga semuanya ready dengan potensi bencana yang ada" kata Hendro.

(*)

 

Berita Terkini