Makan Bergizi Gratis di Sragen

Suara Hati Pengelola Kantin Sekolah Jelang Program Makan Bergizi Gratis Sragen: Berharap Dilibatkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak sekolah berkumpul di depan Kantin sekolah di SMPN 2 Sragen, Rabu (8/1/2025).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pengelola kantin sekolah memberikan beragam reaksi, jelang dijalankannya program makan bergizi gratis.

Pengelola kantin sekolah di SMPN 2 Sragen, Imah (50) berharap agar pengelola kantin juga dilibatkan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis ini.

Baca juga: Cerita Orang Tua Pelajar Penerima Makan Bergizi Gratis di Karanganyar : Bisa Tabung Uang Saku

"Kalau dari sisi orang tua senang, kalau kita yang jualan, kalau bisa ikut terlibat, ikut menyiapkan, sedikit saja, kalau tidak dilibatkan ya tidak apa-apa, namanya juga harapan," ujar Imah.

Program makan bergizi gratis juga membuat Imah sedikit khawatir terhadap penjualan.

"Sedikit bingung, kekhawatiran ada, tergantung anaknya gimana nanti saja, namun kita ikuti saja program pemerintah," katanya.

Saat ini, Imah berjualan nasi bungkus, yang dijual dengan harga Rp 2.500, dan juga nasi soto dengan harga Rp 4.000.

Biasanya, kantinnya ramai pada saat jam istirahat pertama, mulai pukul 09.55 WIB.

Namun, pada saat jam istirahat kedua, sekira pukul 11.30 WIB, sudah mulai sedikit siswa yang jajan ke kantin.

Karena kebanyakan uang saku yang dibawa siswa sudah habis digunakan untuk membeli makanan pada jam istirahat pertama.

Pengelola kantin SMPN 2 Sragen yang lain, Rini (42) mengatakan ia tidak merasa khawatir jika program tersebut dijalankan.

Anak-anak sekolah berkumpul di depan Kantin sekolah di SMPN 2 Sragen, Rabu (8/1/2025). (Tribun Solo / Septiana Ayu)

Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis TK-SD di Jeruksawit Karanganyar : Lauk Ayam Goreng, Pencuci Mulut Pepaya

Karena ia memiliki prinsip, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur.

"Belum tahu (nanti seperti apa), kalau saya biasa saja, tidak begitu takut (khawatir), rezeki sudah ada yang mengatur," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (8/1/2025).

Selama ini, ia berjualan nasi dengan beragam lauk pauk, gorengan, makanan ringan, dan aneka minuman.

"Paling nanti kan nasi sama minum, saya bisa jualan yang lain," singkatnya.

Lanjutnya, menurutnya program makan bergizi gratis ini merupakan program yang bagus.

"Karena kasihan, ada anak yang dari kalangan kurang mampu, kadang melihat, anak ini melihat temannya beli nasi, dia beli yang lain, saat ditanya katanya uangnya habis, jadi ini bisa merata," terangnya.

Baik Imah dan Rini sudah menjadi pengelola kantin sekolah lebih dari 20 tahun.

(*)

Berita Terkini