TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu jajanan pasar yang menjadi favorit masyarakat Solo adalah lenjongan.
Jajanan ini memiliki ciri khas terbuat dari singkong yang diolah menjadi berbagai macam makanan tradisional yang menggugah selera.
Lenjongan biasanya terdiri dari beragam jenis makanan yang disiram dengan parutan kelapa dan gula pasir atau gula merah cair, menjadikannya semakin menggugah selera.
Baca juga: Lenjongan Yu Sum Solo : di Dalam Pasar Gede Solo, Menteri hingga Luna Maya Pernah Datang Mencoba
Lenjongan mengandung berbagai jajanan pasar yang terkenal di Solo, seperti gendar, klepon, sawut, jongkong, gatot, getuk, tiwul, cenil, ketan hitam, ketan putih, serta jagung atau yang dikenal dengan sebutan grontol.
Setiap jenis jajanan ini memiliki rasa dan tekstur yang unik, tetapi semuanya memiliki kesamaan dalam bahan dasar utamanya, yaitu singkong.
Proses pengolahan singkong ini tidak memerlukan bahan pengawet atau pewarna buatan, menjadikan lenjongan sebagai pilihan jajanan sehat yang alami dan aman untuk dikonsumsi.
Sejarah Panjang Lenjongan
Lenjongan memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan dapat dianggap sebagai kuliner legendaris yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada masa tersebut, masyarakat Indonesia mulai mengolah singkong menjadi berbagai jenis makanan untuk mengisi perut.
Singkong yang pada waktu itu dianggap sebagai makanan rakyat, kini telah menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia, khususnya di Kota Solo.
Baca juga: Kuliner Khas Solo Es Dawet Telasih Bu Dermi, Sudah Ada Sejak Pasar Gede Solo Didirikan Tahun 1930
Kamu bisa dengan mudah menemukannya di pasar-pasar tradisional di Solo.
Di sana, para penjual jajanan pasar menjajakan lenjongan dengan harga yang terjangkau.
Tak jarang, lenjongan juga dihidangkan dalam acara-acara tradisional, seperti pernikahan atau pesta rakyat, sebagai hidangan pelengkap catering.
(*)