Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonogiri rampung pada Juli 2026, dan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut akan segera dimulai pada bulan yang sama.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wonogiri, Anton Tiyas Harjanto, saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (21/7/2025).

“Kalau pembangunan Sekolah Rakyat di Giriwoyo, target dari Kementerian PU selesai pada bulan Juli 2026. Aktivitas Sekolah Rakyat ditargetkan mulai pada bulan Juli 2026,” ujar Anton.

Ia menjelaskan, Wonogiri menjadi salah satu dari lima kabupaten di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai lokasi pendirian Sekolah Rakyat oleh pemerintah pusat.

Saat ini, pembangunan masih berada pada tahap perencanaan teknis oleh Kementerian PUPR melalui Satker Sarpras Strategis.

“Saat ini penyusunan DED dan prototipe oleh Kementerian PU lewat Satker Sarpras Strategis,” jelasnya.

Adapun lokasi Sekolah Rakyat di Wonogiri direncanakan dibangun di Dusun Selomoyo, Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo.

Baca juga: Di Balik Rencana Pendirian Sekolah Rakyat di Solo Raya, Ada Persoalan Pengajar hingga Anggaran

Anton juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah mengusulkan agar Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMK, namun kepastian terkait jenjang pendidikan menengah atas (SMK atau SMA) masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

“Semua kembali ke pusat. Masih menunggu, itu tahap belakangan setelah pembangunan,” ujarnya.

Apa Itu Sekolah Rakyat dan Mengapa Dibangun?

Sekolah Rakyat adalah program pendidikan terintegrasi yang digagas pemerintah pusat untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan rentan, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Konsep ini tidak hanya menghadirkan layanan pendidikan gratis dari jenjang dasar hingga menengah, tetapi juga menyertakan pembinaan sosial dan keterampilan hidup bagi siswa.

Sekolah Rakyat dirancang sebagai pusat pemberdayaan berbasis pendidikan, yang mengedepankan nilai kemandirian dan gotong-royong.

Pembangunan Sekolah Rakyat sepenuhnya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melalui koordinasi antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Sekolah Rakyat di Wonogiri : Bakal Tampung 30 Rombongan Belajar, Mulai dari SD Sampai SMK