Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sekolah Rakyat Sragen

Alasan Lain Pendaftar Sekolah Rakyat di Sragen Masih Minim, Belum Ada Wujud Gedung Fisik Permanen

Selain persoalan konsep asrama (boarding), keberadaan fisik sekolah yang belum terbangun menjadi pertimbangan besar bagi orang tua.

TribunSolo.com/ Andreas Chris
SEKOLAH RAKYAT - Ilustrasi asrama sekolah rakyat, belum lama ini. Sekolah rakyat di Kabupaten Sragen mulai membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Nantinya akan dibuka jenjang SD dan SMP. Hanya saja, jumlah calon siswa yang mendaftar di Sekolah Rakyat Kabupaten Sragen masih minim. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Sekolah Rakyat di Kabupaten Sragen masih minim peminat.

Hingga Selasa (5/8/2025), baru delapan calon siswa yang mendaftarkan diri, terdiri dari enam jenjang SMP dan dua jenjang SD.

Jumlah tersebut masih jauh dari target awal pembukaan, yakni tiga rombongan belajar (rombel) atau setara 75 siswa.

Salah satu penyebab utama rendahnya minat tersebut adalah belum adanya gedung permanen yang bisa dilihat langsung oleh para calon siswa dan orang tua.

Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Yuniarti.

Ia menyebut, selain persoalan konsep asrama (boarding), keberadaan fisik sekolah yang belum terbangun menjadi pertimbangan besar bagi orang tua.

"Jadi yang pertama anak-anak SD itu kalau disekolahkan boarding, diasramakan itu keberatan, anaknya tidak mau," katanya kepada TribunSolo.com.

"Dua-duanya tidak mau baik orang tua maupun anak, kalau orang tua umumnya belum tega, kemarin sudah disounding Pak Kepala Dinas Pendidikan, kalau SD itu baik orang tua mapun anak belum tega kalau diboarding," sambungnya.

RUSAK - Tim Teknis Kementerian PU mulai memeriksa kondisi Gedung Technopark Sragen yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat sementara di Kabupaten Sragen, Rabu (6/8/2025). Gedung Technopark Sragen sendiri sudah mulai terdapat beberapa kerusakan, lantaran sudah termakan usia.
RUSAK - Tim Teknis Kementerian PU mulai memeriksa kondisi Gedung Technopark Sragen yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat sementara di Kabupaten Sragen, Rabu (6/8/2025). Gedung Technopark Sragen sendiri sudah mulai terdapat beberapa kerusakan, lantaran sudah termakan usia. (TribunSolo.com/ Septiana Ayu)

Saat ini, proses pembelajaran tahun ajaran 2025/2026 rencananya akan dilakukan sementara di Technopark Kabupaten Sragen.

Namun, belum adanya bentuk fisik sekolah menjadi tantangan tersendiri dalam meyakinkan masyarakat.

"Saat rapat bersama, Bapak Kepala Dinas Pendidikan juga menanyakan, terutama koordinator PKH Jawa Tengah, kita coba dulu, sebaiknya bagaimana kalau ada sekolahnya dulu, sehingga kita bisa menawarkan, sekolahnya seperti ini," terangnya.

"Harapannya nanti kalau sekolah sudah ada, anak-anak dicoba ditawari lagi, kalau memindahkan itu sudah jelas, sekarang wujudnya belum jelas, diharapkan setelah sekolah jadi, para orang tua bisa berubah pikiran," pungkasnya.

Baca juga: Termakan Usia, Gedung Sementara Sekolah Rakyat di Technopark Sragen Alami Beberapa Kerusakan

Mengenal Technopark Ganesha Sukowati Sragen

Technopark Ganesha Sukowati yang berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi salah satu pusat pelatihan kerja dan inovasi teknologi unggulan di Indonesia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved