KA Batara Kresna Tabrak Mobil
Palang Pintu Belum Terealisasi, Perlintasan KA Maut di Desa Gemantar Wonogiri Dipasang Polisi Tidur
Pemdes Gemantar dulu pernah meminta agar ada pemasangan palang pintu. Namun, kini baru terealisasi pemasangan polisi tidur.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Perlintasan kereta tanpa palang pintu yang menjadi lokasi kecelakaan KA Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya di Wonogiri kini dipasangi polisi tidur.
Perlintasan ini berada di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah yang berjarak 28,1 km dari Solo.
Pemasangan polisi tidur itu pada Minggu (24/8/2025).
Ini dibenarkan Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Subroto.
Pemasangan polisi tidur ini buntut insiden kecelakaan antara KA Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya yang menewaskan dua orang pada Sabtu (16/8/2025) lalu.
AKP Subroto, mengatakan pemasangan polisi tidur dan speed bump itu dilakukan sebagai upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Baca juga: Pasca Insiden Batara Kresna Vs Agya,Persimpangan Tanpa Palang di Desa Gemantar Dipasang Polisi Tidur
"Pemasangan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat Desa Gemantar," kata AKP Subroto, Senin (25/8/2025).
Menurut dia, selain sebagai upaya antisipasi, pemasangan itu juga sebagai pengingat agar seluruh pengendara yang melintas untuk mengurangi kecepatan serta meningkatkan kewaspadaan.
"Tujuannya agar para pengguna jalan lebih berhati-hati, sehingga potensi kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu bisa ditekan,” lanjut AKP Subroto.
Upaya itu menurutnya disambut baik oleh masyarakat, mengingat perlintasan tanpa palang pintu itu cukup ramai dilalui kendaraan.
Pihaknya berharap dengan adanya speed bump dan polisi tidur itu, pengguna jalan lebih disiplin sehingga kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu tidak terulang kembali.
"Utamakan keselamatan, berhenti sejenak, tengok kanan-kiri sebelum melintas,” tegas AKP Subroto.
Pemdes Minta Diberi Palang
Pengamanan di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah jadi sorotan.
Ini datang dari Kades Gemantar, Sunarno.
Apalagi setelah ada insiden maut KA Batara Kresna bertabrakan dengan Toyota Agya pada Sabtu (16/8/2025).
Ada dua orang meninggal akibat kejadian ini.
Dua orang tersebut adalah May Rizqiani (34) dan Qiana Sheinafeezq (7). Keduanya warga Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri.
Sunarno mengatakan, sampai saat ini, perlintasan di desa Gemantar itu tak ada palang pintu.
Namun, mereka mengaku akan membahas pengamanan perlintasan tanpa palang pintu itu.
"Kami akan membahas bersama pihak terkait, seperti Dishub, KAI maupun kepolisian," kata Sumarno, Senin (18/8/2025).
Pihaknya berharap di perlintasan tanpa palang itu bisa diberikan pengamanan seperti pita kejut maupun palang dan penjaganya, agar kejadian tidak terulang lagi.
"Sebenarnya warga disini sudah hafal jam kereta melintas. Sehari empat kali melintas, dari arah Sukoharjo (utara) dua kali, dari arah Wonogiri (selatan) juga dua kali. Pagi dan siang," ujar Sumarno.
Baca juga: PT KAI Bakal Luncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Apakah Bakal Diberlakukan di Solo?
Diketahui, para korban ini berangkat dari Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.
Jarak dari Selogiri ke Solo sekitar 28,1 km.
Akibat benturan keras, Qiana mengalami luka parah di kepala.
Ia sempat mendapat perawatan intensif di RS dr Moewardi Solo, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Sabtu malam pukul 22.00 WIB.
Jenazah Qiana dimakamkan sehari setelahnya, Minggu (17/8/2025), di pemakaman desa setempat.
Sang ibu, Tri Lestari, hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sebagaimana diketahui, Qiana merupakan satu dari 6 penumpang yang berada dalam kecelakaan maut saat Toyota Agya dihantam KA Batara Kresna di perlintasan tanpa palang pintu yang berada di Dusun Ngaliyan, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri pada Sabtu (16/8/2025) sekira pukul 10.58 siang.
Dalam peristiwa itu, selain Qiana, satu korban lain juga meninggal dunia.
KA Batara Kresna, yang melayani rute Solo-Wonogiri, dulunya merupakan kereta lambat.
Sehingga, kebanyakan perlintasan yang dilalui, tidak dilengkapi palang kereta.
Sejak diubah menjadi kereta cepat, sejumlah kecelakaan dilaporkan terjadi di sana.
Di antaranya tragedi yang terjadi saat malam Lebaran 2025, dimana mobil rombongan mudik dihantam kereta tersebut.
(*)
KA Batara Kresna
Selogiri
Wonogiri
Agya
kecelakaan
Qiana Sheinafeezq
Qiana
TribunBreakingNews
Meaningful
| Pasca Insiden Batara Kresna Vs Agya,Persimpangan Tanpa Palang di Desa Gemantar Dipasang Polisi Tidur |
|
|---|
| Kecelakaan KA Batara Kresna vs Agya di Wonogiri: Rumah Korban ke TKP Hanya 1 Km, Tak Sampai 5 Menit |
|
|---|
| Imbas Kecelakaan Maut KA Batara Kresna vs Agya, Pemdes Gemantar Wonogiri Minta Ada Pemasangan Palang |
|
|---|
| Kesaksian Nenek Korban Kecelakaan KA Batara Kresna vs Agya di Wonogiri: Pulang Sekolah, Ikut Ibunya |
|
|---|
| Momen Terakhir Qiana dengan Sang Ibu Sebelum Kecelakaan Maut di Selogiri Wonogiri: Sempat Dipangku |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.