Aksi Solidaritas Ojol
Alasan Aksi Solidaritas Ojol di Alun-alun Sragen Batal Digelar, Meski Sudah Ada Driver yang Datang!
Awalnya sejumlah pengemudi ojol berkumpul di trotoar depan kantor Pemda Sragen yang lama. Namun kemudian mereka meninggalkan lokasi 30 menit kemudian
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Aksi solidaritas pengemudi ojek online (Ojol) yang rencananya digelar di Alun-alun Sasono Langen Putro Kabupaten Sragen batal digelar pada Jumat (29/8/2025) malam.
Aksi itu digelar sebagai bentuk keprihatinan para pengemudi ojol di Kabupaten Sragen atas tragedi yang menimpa Affan Kurniawan yang meninggal terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Rencananya, aksi solidaritas tersebut digelar dengan menyalakan 1.000 lilin di Alun-alun Sragen pada pukul 20.00 WIB.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, sebanyak 3-4 pengemudi ojol telah tiba di sekitar Alun-alun sebelum pukul 20.00 WIB.
Mereka berkumpul di trotoar depan kantor Pemda Sragen yang lama.

Setelah ditunggu beberapa saat, pengemudi ojol yang lain tidak nampak berdatangan ke Alun-alun Sragen.
Hingga pukul 20.30 WIB, para pengemudi Ojol yang telah berkumpul di depan Kantor Pemda Sragen yang lama kemudian meninggalkan lokasi.
"Tidak jadi aksi," begitu kata salah satu pengemudi ojol.
Tak lama, datang lagi seorang pengemudi ojol ke kantor Pemda Sragen yang lama.
Pengemudi ojol tersebut sempat bertanya kepada petugas di pos satpam, namun langsung pergi lagi.
"Ini tadi habis mengantar orderan, kesini untuk melihat situasi, sepertinya nggak jadi aksi," kata pengemudi ojol tersebut saat ditemui awak media.
"Tadi siang ada perwakilan dari ojol, diajak ke salah satu tempat makan, saya nggak ikut kesana, sepertinya nggak diperbolehkan sama Kapolres, karena kondisinya kurang kondusif," tambahnya.
Di saat yang bersamaan, kantor Pemda Sragen yang lama juga dijaga beberapa petugas Satpol PP.
Hingga malam hari, aksi tersebut tidak jadi digelar di Alun-alun Sragen.
Baca juga: Suasana Solo Pasca Demo Berujung Ricuh, Bau Asap Menyengat di Jalan Slamet Riyadi, Puing Berserakan
Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari mengatakan sebelum aksi tersebut digelar, pada Jumat siang, pihaknya telah mengumpulkan koordinator dan beberapa pengemudi ojol di Kabupaten Sragen di salah satu tempat makan.
"Di tempat makan tadi, itu upaya kami, disitu ada Kasat Intel kan, kami sudah meminta maaf tadi melalui rekan-rekan rai paguyuban, ada koordinator dari Grab, Gojek, dan Shopee," kata Dewiana kepada TribunSolo.com, Jumat (29/8/2025).
"Intinya kami meminta maaf atas kejadian ini, sebagai perwakilan Polri yang ada disini, karena itukan menyakiti teman-teman, dan juga menyakiti kami semua, saya meminta maaf dan turut berduka cita, bela sungkawa," tambah Dewiana.
Di pertemuan tersebut, juga digelar penggalangan dana dan doa bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan.
Ia tidak menyarankan untuk menggelar aksi solidaritas di Alun-alun, karena dikhawatirkan aksi tersebut disusupi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Intinya inikan teman-teman orang baik semua, teman-teman kita semua, selama inikan hubungan kita baik, jangan sampai nanti kalau ada kegiatan, kan itu semua chaos dimana-mana," jelas Dewiana.
"Kalau misalkan ada kegiatan disitu, takutnya ada nanti diikuti kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab, kan kasihan teman-teman ojol," sambung Dewiana.
Baca juga: Sekelompok Orang Bikin Ricuh di Brimob Solo, Massa Ojol : Yang Tidak Pakai Seragam Bukan Bagian Kami
Dan karena hal itulah, pertemuan dengan para pengemudi ojol digelar tertutup dan terkesan diam-diam.
"Kita sudah sepakati, dari tadi malam, komunitas dan koordinator paguyuban, kita lakukan doa bersama, kami panggil ustadz juga," kata Dewiana.
"Dan memang tidak semua kegiatan, kita bisa sifatnya seperti pers rilis, gimana caranya dikondisikan, ini jangan sampai melebar, jangan sampai kegiatan solidaritas, tapi nanti akhirnya jadi gangguan kamtibmas, itu yang kita cegah," ucap Dewiana.
Menurutnya, tidak jadi digelarnya aksi solidaritas di Alun-alun Sragen sudah disepakati bersama dengan perwakilan pengemudi ojol.
"Dan kita sepakat dari teman-teman dari ojol, mereka pun sama dengan kami, betul Bu, kami juga tidak ingin seperti itu, yang jelas korban membutuhkan apa, kita bantu," ungkap Dewiana.
"Nanti kedepan akan kita perhatikan juga, kita komunikasika juga ke pemerintah, untuk teman-teman ojol ini, mereka yang berjuang di jalan, tidak mudah mencari sesuap nasi," pungkas Dewiana.
Meski batal digelar di Alun-alun, aksi solidaritas dari pengemudi Ojol di Sragen tetap digelar, namun berpindah tempat.
Baca juga: Solidaritas, Belasan Driver Ojol Karanganyar Gelar Salat Gaib untuk Korban Insiden Rantis Brimob
Aksi itu digelar di salah satu warung makan yang ada di Kecamatan Karangmalang.
Mereka menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan.
Koordinator Sragen Gojek Rider, Cahyo Fajar mengatakan aksi di Alun-alun batal, karena ia dan teman-teman pengemudi ojol lainnya tidak ingin mengganggu kamtibmas di Kabupaten Sragen.
"Karena kita juga melihat kan banyak sekali informasi beredar, saya dengar info toko-toko tutup ataupun apa, kita tidak mau mengganggu kondisifitas ataupun kamtibmas masyarakat Sragen, jadi, kita alihkan disini, kita juga tetap bersolidaritas," kata Cahyo.
"Dipindahkan kesini untuk doa bersama, tidak ada tekanan, dari teman-teman juga melihat kondusifitas," tambah Cahyo.
Hingga malam hari, kondisi pusat kota Sragen terpantau kondusif dan masyarakat beraktivitas seperti biasa.
Sebelumnya, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.
Baca juga: Demo di Kawasan Gladak Solo Ricuh, Patung Ikonik Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Ditulisi ACAB
Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.
Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.
Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.
Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.
(*)
Suasana Solo Pasca Demo Berujung Ricuh, Bau Asap Menyengat di Jalan Slamet Riyadi, Puing Berserakan |
![]() |
---|
Demo Ojol di Solo Cari Keadilan untuk Affan Berujung Terbakarnya Gedung Sekretariat DPRD Solo |
![]() |
---|
Jika Prabowo Dimakzulkan, Gibran Otomatis Naik Jadi Presiden? Ini Kata Pakar Hukum Tata Negara UNS |
![]() |
---|
Tim Medis Mengaku Dipukuli Polisi di Solo, Saat Antar Pasien di Tengah Kerusuhan Massa |
![]() |
---|
Ogah Risiko, Warung, Kantor hingga Hotel Sekitar Gladak Solo Tutup Akses Demi Hindari Aksi Ricuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.