Fakta Menarik Tentang Klaten
Asal-usul Candi Lumbung di Klaten, Warisan Mataram Kuno yang Undang Decak Kagum Pecinta Sejarah
Candi Lumbung ini berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki banyak candi.
Tak salah jika menjadikan Klaten sebagai tempat untuk berwisata sejarah.
Salah satu candi yang direkomendasikan untuk dikunjungi adalah Candi Lumbung.
Baca juga: Asal-usul Candi Sukuh di Karanganyar, Dipercaya Dibangun Para Pertapa sebagai Tempat Suci
Candi Lumbung ini berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,
Candi Lumbung adalah salah satu warisan sejarah dan budaya penting dari masa Kerajaan Mataram Kuno.
Candi ini merupakan peninggalan abad ke-9 hingga ke-10 yang bercorak Buddha, dan masih berdiri kokoh hingga kini, mengundang decak kagum para wisatawan dan pecinta sejarah.
Asal-usul dan Ciri Khas Candi Lumbung
Nama “Lumbung” sendiri sebenarnya belum diketahui asal usul pastinya.
Masyarakat sekitar menamainya demikian karena bentuk candi yang menyerupai lumbung padi, tempat penyimpanan hasil panen.
Candi ini memiliki kemiripan dengan Candi Sewu, terutama pada bagian atap candi perwara yang berbentuk stupa dengan ujung lancip, ciri khas bangunan Buddha.
Baca juga: Asal-usul Candi Kethek di Karanganyar, Dulu jadi Tempat Meruwat Bebaskan Diri dari Dosa
Kompleks Candi Lumbung terdiri dari satu candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi perwara.
Candi utama berbentuk poligon dengan 20 sisi dan memiliki luas dasar sekitar 350 meter persegi.
Bangunan utama berdiri di atas batur batu setinggi 2,5 meter dengan pintu masuk menghadap ke timur.
Dinding luar candi dihiasi dengan pahatan relief manusia laki-laki dan perempuan yang berukuran hampir seukuran asli.
Sementara itu, candi-candi perwara yang mengelilingi candi utama berdiri di atas batur setinggi satu meter dengan denah dasar sekitar 3 meter persegi.
Candi-candi ini memiliki dinding polos tanpa hiasan dan tangga di sisi timur, semuanya menghadap ke candi utama.
Baca juga: Asal-usul Candi Sari Cepogo di Boyolali, Jejak Peradaban Hindu yang Masih Simpan Sejuta Misteri
Fungsi Candi Lumbung
Menurut ahli epigrafi Boechari yang menelaah Prasasti Kelurak, Candi Lumbung berfungsi sebagai tempat persemayaman Triatna, tiga mustika agung dalam ajaran Buddha yang dianggap sangat suci dan penting untuk dipahami oleh umat Buddha.
Prasasti ini kini disimpan di Museum Nasional Jakarta sebagai bukti sejarah dan keyakinan yang melekat pada candi tersebut.
Harga Tiket dan Fasilitas Wisata
Untuk memasuki kawasan Candi Lumbung, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp30.000 per orang dewasa, sementara pelajar mendapat harga khusus sebesar Rp12.500.
Harga ini sebanding dengan pengalaman berkunjung dan berbagai fasilitas yang disediakan, seperti pusat informasi, toilet, gazebo, spot foto instagramable, area parkir luas, tempat ibadah, warung wisata, serta pusat oleh-oleh dan suvenir.
Biaya parkir juga sangat terjangkau, yaitu Rp3.000 untuk motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp15.000 untuk bus wisata. Jam operasional candi dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.15 WIB setiap harinya.
Baca juga: Asal-usul Candi Karangnongko Klaten : Ditemukan Petani Tahun 1970, Masih Simpan Banyak Misteri
Rute Menuju Candi Lumbung
Candi Lumbung dapat ditempuh dengan mudah dari Yogyakarta dengan jarak sekitar 16,9 kilometer atau sekitar 35 menit perjalanan menggunakan mobil.
Rute perjalanan melintasi Jalan Laksda Adisucipto dan Jalan Raya Solo-Yogyakarta, yang merupakan akses utama menuju kawasan Prambanan.
Pesona dan Keunikan Wisata Candi Lumbung
Selain sebagai situs bersejarah, Candi Lumbung juga menyajikan nuansa klasik dan estetika yang menawan.
Kompleks candi yang dikelilingi candi-candi perwara menciptakan pemandangan unik dan menarik bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana religius sekaligus berwisata edukasi.
Spot-spot foto di sekitar candi sangat instagramable, cocok bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen dengan latar arsitektur kuno yang memikat.
Lokasi yang strategis di kawasan Prambanan juga membuat Candi Lumbung mudah dikunjungi dalam satu perjalanan wisata budaya di Klaten dan sekitarnya.
(*)
| Kenapa Klaten Dijuluki Kabupaten Bersinar? Semboyan Bersejarah yang Sarat Makna |
|
|---|
| Sejarah Beras Rojolele Delanggu Klaten: Namanya dari Paku Buwono II, Tak Ada Kaitan dengan Ikan Lele |
|
|---|
| Asal-usul Kali Woro di Klaten: Ada Legenda Woro, Pemuda yang Berani Menantang Gunung Merapi |
|
|---|
| Asal-usul Candi Gana di Klaten Jateng, Ada Relief Manusia Kerdil dalam Mitologi Hindu |
|
|---|
| Asal-usul Candi Plaosan di Klaten: Peninggalan Mataram Kuno Abad ke-9, Persembahan Cinta Beda Agama |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.