Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Kali Woro di Klaten: Ada Legenda Woro, Pemuda yang Berani Menantang Gunung Merapi

Kali Woro ini berhulu langsung dari puncak Gunung Merapi dan mengalir hingga bermuara ke Sungai Bengawan Solo.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/@SekolahSungaiKlaten
TEMPAT BERSEJARAH KLATEN - Penampakan banjir lahar dingin dari puncak Gunung Merapi di Kali Woro, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Senin (25/1/2021) pukul 16.30 WIB. Beginilah asal-usul Kali Woro dan legendanya yang terkenal. 

Selain kisah legenda, Kali Woro juga menyimpan peninggalan sejarah berupa situs candi yang menambah kekayaan budaya Klaten.

Situs Kali Woro terdiri dari dua lokasi, yaitu Situs Kali Woro A di Dukuh Pijenan, Desa Sukorini dan Situs Kali Woro B di Dukuh Pacitan, Desa Ngemplak Seneng, keduanya di Kecamatan Manisrenggo.

Pada tahun 1990, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah melakukan ekskavasi yang menghasilkan penemuan penting, seperti batu yoni dan lempengan perak bertuliskan mantra.

Baca juga: Asal-usul Kelurahan Kadipiro di Solo: saat Penjajahan Belanda jadi Tempat Latihan Perang

Temuan ini memperkuat bahwa situs ini adalah bekas bangunan candi yang berlatar belakang Hindu. Denah candi berukuran sekitar 12,75 x 12,55 meter dengan orientasi tepat ke arah mata angin utama.

Namun, kondisi situs kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas penambangan pasir di sekitar aliran Kali Woro dan bahaya banjir lahar dingin dari Gunung Merapi. Batu-batu candi yang tersebar banyak mengalami pergeseran bahkan hilang terbawa aktivitas manusia dan alam.

Aktivitas Tambang Pasir dan Dampaknya

Kali Woro telah lama menjadi area penambangan pasir yang sangat ramai, baik secara manual maupun menggunakan alat berat.

Lokasi ini tidak hanya menjadi sumber ekonomi bagi warga, tapi juga titik rawan kerusakan lingkungan.

Penambangan yang masif mengikis bentang alam sungai dan membawa dampak negatif bagi kelestarian situs cagar budaya yang berada sangat dekat dengan aliran sungai.

Selain itu, aktivitas vulkanik Gunung Merapi seperti letusan dan aliran lahar dingin secara alami mengubah morfologi sungai dengan pelebaran dan pengendapan material baru.

Pada tahun 2022, tercatat dua truk pengangkut pasir terjebak banjir lahar di Kali Woro, memperlihatkan betapa rawannya kawasan ini terhadap bencana alam.

Baca juga: Asal-usul Monumen Perisai Pancasila Solo, Saksi Bisu Tragedi Pembantaian PKI di Kedung Kopi

Kondisi tersebut mengharuskan masyarakat dan pemerintah setempat terus memantau dan melakukan antisipasi untuk menjaga keselamatan warga dan kelangsungan lingkungan.

Upaya Pelestarian dan Pengembangan Wisata Edukatif Kali Woro Purba

Di tengah berbagai tantangan tersebut, Kali Woro juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam yang edukatif.

Kali Woro Purba, yang mengalir melalui Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, kini dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan konsep sekolah sungai, outbond, dan bumi perkemahan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved