Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Pura Candi Untarayana Klaten : Berdiri di Atas Tanah Wingit, Dulu Tempat Bertapa Aji Saka

Bagaimana kisah terbentuknya candi ini dan apa saja mitos yang berkembang di masyarakat? Simak ulasannya di bawah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KompasTV/Kurniawan Eka Mulyana
CANDI DI KLATEN: Pura Candi Untoroyono di Klaten, Jawa Tengah. Beginilah asal-usul Pura Candi Untoroyono. (KompasTV/Kurniawan Eka Mulyana) 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di antara deretan candi peninggalan sejarah yang tersebar di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Pura Candi Untoroyono atau disebut juga Candi Untarayana, memiliki kisah yang paling unik dan sarat mistis.

Terletak di Dusun Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, candi ini bukan hanya menjadi tempat ibadah umat Hindu, tetapi juga menyimpan cerita spiritual yang dipercaya masyarakat sejak lama.

Lokasinya sendiri berjarak 17 kilometer dari Pusat Kota Klaten, bisa ditempuh 28 menit kendaraan pribadi.

Bagaimana kisah terbentuknya candi ini dan apa saja mitos yang berkembang di masyarakat? Simak ulasannya di bawah.

Baca juga: Asal-usul Desa Singodutan di Selogiri Wonogiri, Namanya Melambangkan Keberanian Lawan Penjajah

Asal Mula Berdirinya Candi

Sebelum tahun 2000, tanah tempat berdirinya Candi Untoroyono hanyalah lapangan biasa yang sering digunakan warga untuk bermain sepak bola dan voli.

Namun, warga kerap mengalami kejadian aneh, mulai dari kematian hewan secara misterius hingga kecelakaan tanpa sebab jelas.

Merasa ada sesuatu yang berbeda, beberapa tokoh masyarakat melakukan meditasi di area tersebut. Hasilnya, mereka meyakini bahwa tanah itu memiliki energi spiritual yang kuat.

Untuk memastikan hal tersebut, sampel tanah dibawa ke Denpasar, Bali, dan diserahkan kepada Pandita Mpu Nabereka Darmika Sandhy Yasa.

Baca juga: Asal-usul Waduk Delingan: Jejak Kolonial yang Kini Menjadi Sumber Kehidupan & Wisata di Karanganyar

Setelah melalui pertimbangan spiritual, Mpu Nabereka menyetujui pembangunan tempat suci di lokasi itu.

Pembangunan candi pun dimulai pada tahun 2003, dan batu pertama diletakkan oleh warga dari Bali, Magelang, dan masyarakat sekitar.

Namun, dalam prosesnya muncul kejadian aneh: batu pondasi yang telah dipindahkan selalu kembali ke tempat semula.

Akhirnya, batu tersebut diputuskan menjadi pondasi utama candi.

Tak lama kemudian, datang Lingga Yoni, simbol Dewa Siwa, yang menurut petunjuk spiritual harus ditempatkan di Klaten.

Baca juga: Asal-usul Pura Pasekan Agung di Karanganyar: Peninggalan Majapahit, Tempat Sakral Umat Hindu

 Sejak itu, pembangunan dilanjutkan hingga akhirnya candi resmi berdiri dan diresmikan pada 19 Desember 2007.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved