Fakta Menarik Tentang Karanganyar

Asal-usul Air Terjun Kedung Sriti, Surga Tersembunyi yang Ekstrem di Tawangmangu Karanganyar

Bagi wisatawan yang ingin bermain air, bagian bawah air terjun terdapat kedung atau kolam alami yang aman untuk berendam.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribun Jateng/Agus Iswadi
WISATA KARANGANYAR - Kedung Sriti adalah wisata air terjun di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Begini sejarah Air Terjun Kedung Sriti. 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jika Tribuners mencari destinasi alam yang masih alami dan jauh dari keramaian, Air Terjun Kedung Sriti di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, bisa menjadi pilihan sempurna.

Air terjun ini terletak di antara Dusun Pancot dan Dusun Tengklik, Desa Kalisoro, dan menawarkan pesona alam yang menenangkan serta suasana sejuk khas lereng Gunung Lawu.

Pesona Alam yang Menyegarkan

Air Terjun Kedung Sriti memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan aliran air yang jernih dan deras.

Di sekitarnya, pepohonan rindang tumbuh subur menciptakan atmosfer alami dan teduh.

Bagi wisatawan yang ingin bermain air, bagian bawah air terjun terdapat kedung atau kolam alami yang aman untuk berendam.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Hits di Klaten Jateng untuk Anak Muda, Jelajahi Pabrik Tua ala Film Horor

Tak heran, banyak pengunjung datang untuk melepas penat sambil menikmati kesegaran air pegunungan.

Selain itu, tersedia jembatan gantung yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang gemar berfoto.

Dari jembatan ini, pengunjung dapat menikmati panorama perbukitan hijau di sekitar air terjun.

Akses dan Harga Tiket

Untuk menuju lokasi, pengunjung hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 13 menit dari pusat Kecamatan Tawangmangu, atau sekitar 5 kilometer jaraknya.

Namun, wisatawan disarankan menyiapkan tenaga ekstra karena jalur setapak menuju air terjun cukup curam.

Harga tiket masuk tergolong terjangkau, hanya Rp15.000 per orang, dengan jam operasional mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB setiap hari.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Spiritual di Wonogiri Jawa Tengah, Ada Tempat untuk Doa dan Ambil Air Suci

Perjalanan dapat melalui Jalan Raya Matesih-Tawangmangu, Jalan Camping, dan Jalan Parcot.

Tiba diparkiran, kunci kendaraan dengan baik karena tidak terdapat penjaga kendaraan di tempat parkiran tersebut.

Pengunjung juga disarankan untuk membawa bekal, karena tidak ada warung di sekitar tempat air terjun.

Perjalanan dari tempat parkiran menuju air terjun membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Pengunjung disarankan untuk berhati-hati, mengingat jalan yang dilalui berupa jalan setapak berupa tanah dan sedikit curam.

Baca juga: 5 Rekomendasi Toko Jas Hujan di Solo Jawa Tengah, dari Murah sampai Merek Premium Ada di Sini

Pemandangan alam berupa bukit dan gemuruh air terjun akan menemani sepanjang perjalanan.

Tiba di lokasi air terjun, pengunjung akan disuguhi dengan keindahan air terjun dan kawasan yang masih asri.

Buanglah sampah pada tempat sampah untuk menjaga kebersihan di area wisata.

Selain itu, dilarang memancing di tempat wisata satu ini.

Ada Karena Inisiatif Warga dan Karang Taruna

Menurut pengelola Kedung Sriti, jalur menuju lokasi sebenarnya telah lama ada dan biasa digunakan warga untuk mencari rumput.

Sekitar enam tahun lalu, warga bersama Karang Taruna berinisiatif membuka akses menuju air terjun ini agar bisa menjadi destinasi wisata baru.

Meski akses sudah diperbaiki, fasilitas di kawasan ini masih minim.

Baca juga: Rekomendasi Gudeg Enak dengan Cita Rasa Pedas di Solo, Gudeg Bu Mari di Kemlayan Serengan Solo

Warga berencana menambah toilet, mushola, dan warung, namun terkendala izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) karena area Kedung Sriti termasuk kawasan hutan reservasi. Akibatnya, hanya bangunan semi permanen yang diizinkan berdiri.

Saat awal dibuka, Kedung Sriti hanya dikunjungi segelintir wisatawan, bahkan kadang hanya satu orang per hari. Kini, jumlahnya meningkat signifikan.

Pada hari biasa bisa mencapai 10–15 pengunjung, sedangkan akhir pekan mencapai 40–50 orang.

Harga masuk juga sangat ramah di kantong, hanya Rp5.000 per orang dan Rp5.000 untuk parkir motor.

Bagi pecinta alam yang ingin berkemah, pengelola menyediakan area camping ground dengan biaya Rp10.000–Rp15.000 per malam untuk maksimal lima tenda.

Reservasi perlu dilakukan sebelumnya agar pengelola bisa menyiapkan area dan pengawasan keamanan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved