Sejarah di Boyolali
Kenapa Boyolali Dijuluki Kota Tersenyum? Ternyata Begini Sejarahnya, Slogan yang Sarat Makna
Menurut cerita rakyat, Ki Ageng Pandan Arang diutus oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah ke Gunung Jabalakat di Tembayat, Klaten.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ringkasan Berita:
- Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah, berpenduduk 1,11 juta jiwa, beribu kota di Kecamatan Boyolali dan dikenal dengan julukan Kota Tersenyum.
- Nama Boyolali berasal dari legenda Ki Ageng Pandan Arang, yang berucap “Båyå wis lali wong iki” saat beristirahat di batu besar, yang kemudian menjadi asal nama daerah ini.
- Semboyan “Boyolali Tersenyum” dicetuskan Bupati Moh. Hasbi tahun 1987 dengan makna tertib, elok, rapi, sehat, dan nyaman.
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kabupaten Boyolali adalah salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi bagian dari kawasan Solo Raya memiliki semboyan Tersenyum.
Semboyan ini sekaligus menjadi julukan Boyolali sebagai Kota Tersenyum.
Ternyata di balik slogan tersebut, tersimpan sejarah panjang dan sarat makna.
Baca juga: Kenapa Klaten Dijuluki Kabupaten Bersinar? Semboyan Bersejarah yang Sarat Makna
Untuk informasi, ibu kotanya terletak di Kecamatan Boyolali, sekitar 25 kilometer sebelah barat Kota Surakarta.
Berdasarkan data pertengahan 2024, jumlah penduduk Boyolali mencapai 1.110.346 jiwa.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Grobogan di utara, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, dan Kota Surakarta di timur, Klaten serta Sleman (DIY) di selatan, dan Magelang di barat.
Secara administratif, Boyolali terdiri atas 22 kecamatan, 261 desa, dan 6 kelurahan.
Asal Usul Nama Boyolali
Legenda tentang asal mula nama Boyolali berasal dari kisah Ki Ageng Pandan Arang, Bupati Semarang pada abad ke-16 yang lebih dikenal dengan sebutan Tumenggung Notoprojo.
Menurut cerita rakyat, Ki Ageng Pandan Arang diutus oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah ke Gunung Jabalakat di Tembayat, Klaten.
Baca juga: Asal-usul Bangsal Maligi, Tempat Persemayaman Terakhir Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII yang Sakral
Dalam perjalanan dari Semarang menuju Tembayat, ia menghadapi banyak rintangan, termasuk perampokan di sebuah hutan belantara, lokasi yang kemudian dikenal dengan nama Salatiga.
Perjalanan berlanjut hingga Ki Ageng tiba di daerah yang banyak ditumbuhi bambu kuning (bambu ampel).
Tempat itu kini dikenal sebagai Kecamatan Ampel, salah satu wilayah di Boyolali.
Saat beristirahat di atas batu besar di tengah sungai, Ki Ageng berucap, “Båyå wis lali wong iki”, yang berarti “Sudah lupakah orang ini”. Dari ungkapan itulah nama Boyolali dipercaya berasal.
Hingga kini, batu besar yang disebut-sebut sebagai tempat istirahat Ki Ageng masih menjadi bagian dari cerita masyarakat setempat.
Makna dan Filosofi “Boyolali Tersenyum”
Semboyan “Boyolali Tersenyum” pertama kali dicanangkan oleh Bupati Moh. Hasbi pada masa Pelita IV, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-140 Kabupaten Boyolali pada 1987.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan daerah agar Boyolali menjadi wilayah yang tertib, elok, rapi, sehat, dan nyaman, yang kemudian dirangkai menjadi akronim TERSENYUM.
- Tertib berarti menaati hukum, menjaga ketertiban sosial dan lingkungan.
- Elok menggambarkan kualitas hidup dan prestasi yang membanggakan.
- Rapi bermakna keteraturan dan keindahan tata lingkungan.
- Sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, dan keluarga.
- Nyaman berarti terciptanya keharmonisan sosial serta rasa aman antarwarga.
Selain aspek fisik, semboyan Boyolali Tersenyum juga menekankan sikap mental positif masyarakat: tetap tabah, optimis, dan bersemangat menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
(*)
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Sri Sultan HB X Melayat di Hari Terakhir |
|
|---|
| Hari Terakhir Melayat Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII, Waktu Dibatasi Hanya Sampai Magrib! |
|
|---|
| Hasil Uji Lab Bakso Remaja Sesuai Pernyataan Pemilik, Pemkot Sebut Akan Introspeksi |
|
|---|
| Identitas Pria Meninggal Dunia di Halaman Hotel Paragon Solo, Warga Cimahi Selatan |
|
|---|
| BREAKING NEWS - Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Halaman Hotel Paragon Solo, Mulut Keluarkan Darah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.