Penculikan Balita Bilqis

Kisah Tersangka Penculikan Bilqis: Setahun Tinggal di Sukoharjo, Mengaku Asal Ujung Padang

Tersangka penculikan Bilqis di Nguter Sukoharjo ternyata baru tinggal setahun di desa itu. Dia mengaku berasal dari ujung pandang.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI PELAKU KEJAHATAN. Gambar ilustrasi pelaku kejahatan dengan tangan diborgol. Tersangka penculikan bocah bernama Bilqis, ditangkap di Sukoharjo. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 
Ringkasan Berita:
  • Nadia Hutri (29), tersangka kasus penculikan Bilqis (4) di Makassar, diketahui telah tinggal sekitar satu tahun di Desa Kepuh, Nguter, Sukoharjo, bersama keluarganya.
  • Ketua RT setempat menyebut NH dikenal pendiam dan jarang bergaul, sehingga warga tak menaruh curiga sebelum penangkapan.
  • NH ditangkap tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polres Sukoharjo, diduga berperan sebagai perantara dalam jaringan penculikan anak lintas provinsi.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Nadia Hutri (29), tersangka kasus penculikan anak bernama Bilqis (4) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata telah menetap di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, selama sekitar satu tahun.

Perempuan yang kini menjadi sorotan publik itu diketahui tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah di kawasan permukiman warga.

Saat pertama kali datang ke Sukoharjo, NH memperkenalkan diri sebagai warga asal Ujung Padang, Sumatera Utara.

SEPI. Rumah pelaku penculikan bilqis di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter Kabupaten Sukoharjo.
SEPI. Rumah pelaku penculikan bilqis di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter Kabupaten Sukoharjo. (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Ketua RT setempat, Sukino Harsomartono (74), membenarkan bahwa NH memang sudah sekitar satu tahun tinggal di wilayahnya.

Ia mengatakan selama ini NH dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

Baca juga: Sosok Nadia Hutri, Warga Sukoharjo yang Jadi Tersangka Penculikan Bilqis di Makassar Dikenal Pendiam

“Waktu pertama datang, dia bilang asalnya dari Ujung Padang, Sumatera Utara. Di sini tinggal sama keluarganya, punya anak juga. Tapi orangnya pendiam, jarang keluar rumah,” ujar Sukino, Senin (10/11/2025).

Menurut Sukino, warga setempat tidak pernah menaruh curiga terhadap NH karena selama ini ia tampak hidup seperti masyarakat biasa.

Karena itu, warga kaget saat mengetahui NH ditangkap polisi terkait kasus penculikan anak lintas provinsi.

“Tidak menyangka saja, karena selama ini tidak pernah ada gelagat aneh. Waktu polisi datang malam-malam, kami baru tahu kalau dia terlibat kasus penculikan anak di Makassar,” ungkapnya.

Ditangkap Dini Hari

Sebelumnya diberitakan, NH ditangkap oleh tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polres Sukoharjo pada Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Desa Kepuh.

Ia diduga menjadi bagian dari jaringan penculikan anak antarprovinsi dan berperan sebagai perantara setelah korban diambil oleh pelaku utama.

Kini, NH telah dibawa ke Makassar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Polrestabes Makassar. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved