Aktivitas Gunung Merapi
Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur 2 Kilometer, Warga Sekitar dan Boyolali Waspada
Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan pada Minggu (9/11/2025) sore,
Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan pada Minggu (9/11/2025) sore, dengan tiga kali awan panas guguran dalam rentang waktu kurang dari satu jam.
Menurut laporan pengamatan, awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 15.19 WIB.
Luncuran material berlangsung selama 188,56 detik dan mencapai jarak 1.500 meter ke arah barat daya, menuju hulu Kali Krasak.
Selang 13 menit kemudian, pada pukul 15.32 WIB, awan panas kembali terjadi.
Kali ini jarak luncurnya mencapai 1.600 meter ke arah barat daya, mengarah ke hulu Kali Bebeng dan Krasak.
Empat menit berselang, tepat pukul 15.36 WIB, Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran.
Luncuran ketiga ini menjadi yang terjauh, mencapai 2.000 meter ke arah barat daya menuju hulu Kali Krasak, dengan durasi 177,37 detik.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menyatakan bahwa peningkatan intensitas erupsi ini masih merupakan bagian dari pola erupsi Gunung Merapi sejak 2021.
"Erupsi terhitung intensif, kejadian guguran lava mencapai ratusan kali per hari diselingi awan panas seperti yang terjadi hari ini," kata Agus dalam siaran resmi BPPTKG.
Ia menjelaskan, intensitas erupsi cenderung meningkat saat musim hujan karena curah hujan tinggi dapat mengganggu kestabilan kubah lava Merapi.
Meski demikian, BPPTKG masih mempertahankan status Merapi di Level 3 (Siaga), karena jarak luncur awan panas masih berada jauh dari permukiman warga. Pemantauan pun tetap dilakukan selama 24 jam.
"Sehingga masyarakat tetap tenang sambil tetap menjaga kewaspadaannya," ujar Agus.
Baca juga: Penyebab Cuaca Panas Terasa Menyengat di Solo, Benarkah karena Erupsi Merapi? Ini Penjelasan BMKG
Potensi Bahaya
Agus menambahkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya, meliputi:
- Sungai Boyong: maksimal 5 kilometer
- Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng: maksimal 7 kilometer
Sementara di sektor tenggara:
- Sungai Woro: maksimal 3 kilometer
- Sungai Gendol: maksimal 5 kilometer
Adapun lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif berpotensi menjangkau radius hingga 3 kilometer dari puncak.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.