Pencari Ikan Dam Colo
Penutupan DAM Colo Sukoharjo Jadi Ladang Rezeki, Warga yang Berburu Ikan Langsung Jual di Lokasi
Puji Lestari dari Tawang, Weru, terlihat sibuk menimbang ikan yang baru saja ditangkap oleh anggota rombongannya.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kabut tipis masih menggantung ketika ratusan orang mulai berdatangan ke DAM Colo, Nguter, Sukoharjo, Selasa (18/11/2025).
Embusan angin pagi membawa aroma lumpur sungai yang khas, sementara suara riuh warga yang bersiap menurunkan jaring menggema di antara dinding bendung.
Setiap kali DAM Colo ditutup, suasana berubah seperti sebuah pasar dadakan—penuh harapan, tawa, dan langkah cepat yang berlomba dengan aliran air yang mulai surut.
Di tepi sungai, Sugiyanto (50) berdiri mantap sambil membentang jaring besar yang dibawanya dari Kebakkramat, Karanganyar.
Wajahnya terlihat antusias, seolah sedang menjemput rezeki tahunan.
“Hasil tangkapan saya dijual Rp20.000 per kilogram. Setiap tahun saya datang kalau DAM Colo ditutup. Ini sudah seperti berkah tahunan,” ujar Sugiyanto, Selasa (18/11/2025).
Ia datang sebelum matahari benar-benar naik, memastikan posisinya berada di titik yang dianggap paling strategis.
Arus air yang pelan membuat ikan-ikan terjebak di cekungan kecil, dan di situlah rezeki menanti.
“Biasanya saya datang hanya di hari pertama. Bawa jaring tiga meter, tunggu sampai agak sepi, baru pulang,” imbuhnya.
Di sisi lain bendung, rombongan ibu-ibu dan anak-anak tersenyum sambil menenteng ember plastik.
Baca juga: Cerita Sugiyanto, Rela Tempuh 26 Km ke Dam Colo Sukoharjo Demi Berburu Ikan
Di antara mereka, Puji Lestari dari Tawang, Weru, terlihat sibuk menimbang ikan yang baru saja ditangkap oleh anggota rombongannya yang berjumlah sekitar sepuluh orang.
“Harga ikannya beda-beda. Wader besar Rp20 ribu per kilo, yang kecil Rp15 ribu, nila Rp30 ribu per kilo, gabus bisa sampai Rp50 ribu. Semuanya langsung laku di sini,” jelasnya.
Tangan Puji cekatan memisahkan ikan berdasarkan ukuran.
Tak butuh waktu lama, pembeli datang silih berganti—ada yang ingin memasak sendiri, ada pula yang berniat menjual lagi. Baginya, penutupan bendung bukan sekadar aktivitas mencari ikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Dam-Colo-surga-pencari-ikan.jpg)