Kisah Komandan Prajurit Keraton Solo

Mengintip Sembilan Kesatuan Prajurit Keraton Solo, Tampil di Momen Adat Penting

Prajurit Keraton Solo memiliki tugas masing-masing. Diketahui ada 9 kesatuan yang siaga bertugas dalam acara penting.

TribunSolo.com/Andreas Chris
TUGAS PRAJURIT KERATON - Para prajurit Keraton Kasunanan Solo saat bertugas dalam acara Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamangkunagoro, Sabtu (15/11/2025). Komandan Utama Prajurit Keraton Solo, KRAT Rajono Yudonagoro S.Sn menjelaskan bahwa selain bertugas menjaga keamanan kawasan keraton, prajurit juga bertugas saat ada upacara adat kerajaan di mana di dalam prosesi tersebut juga menggelar kirab. 
Ringkasan Berita:
  • KRAT Rajono Yudonagoro menjelaskan bahwa Keraton Solo memiliki sembilan kesatuan prajurit, masing-masing dengan fungsi dan komandan sendiri.
  • Dalam upacara adat, biasanya enam hingga tujuh kesatuan tampil sebagai cucuk lampah, seperti Bregodo Tamtomo, Prawiroanom, Jayengastro, Sorogeni, Joyosuro, Doropati, Baki, dan Panyutro.
  • Jumlah prajurit tidak tetap; pada Jumenengan lalu sekitar 90-an prajurit ikut kirab.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sosok Komandan Utama Prajurit Keraton Kasunanan Solo, KRAT Rajono Yudonagoro, S.Sn menyambut dengan senyum. 

Kala itu, TribunSolo.com berbincang dengan Rajono soal keprajuritan di Keraton Solo

Rajono menjelaskan dengan santai, dan antusias pada Sabtu (15/11/2025) lalu. 

Kala bertemu itu, Rajono memakai seragam kebanggaan. 

Dia menceritakan bahwa Keraton Solo memiliki beberapa kesatuan keprajuritan.

Baca juga: Dampak Kisruh Suksesi Keraton Solo: Hibah Rp200 Juta Ditahan Pemkot

Seperti dirinya yang memulai pengabdian sebagai prajurit di kesatuan Bregodo, yaitu kesatuan prajurit pemegang musik perkusi.

Ada beberapa kesatuan keprajuritan yang memiliki keahlian berbeda-beda.

Rajono menyebut ada sembilan kesatuan dalam keprajuritan Keraton Solo.

Namun, lazimnya hanya enam sampai tujuh kesatuan yang tampil dalam upacara adat, seperti Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamangkunegoro akhir pekan lalu.

"Ada sembilan. Semuanya punya fungsi sendiri dan punya komandan sendiri-sendiri," ujar Rajono.

KOMANDAN PRAJURIT KERATON - KRAT Rajono Yudonagoro, saat memimpin Kirab Jumenengan SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamangkunagoro di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Rajono merupakan Komandan Utama Prajurit Keraton Solo, yang dipercaya oleh raja untuk memimpin prajurit-prajurit Keraton Solo sejak awal dekade 2000-an.
KOMANDAN PRAJURIT KERATON - KRAT Rajono Yudonagoro, saat memimpin Kirab Jumenengan SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamangkunagoro di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Rajono merupakan Komandan Utama Prajurit Keraton Solo, yang dipercaya oleh raja untuk memimpin prajurit-prajurit Keraton Solo sejak awal dekade 2000-an. (TribunSolo.com/Andreas Chris)

Sembilan Kesatuan

Dari kesembilan kesatuan tersebut, Rajono menyebut yang lazim mengikuti upacara adat sebagai cucuk lampah antara lain: Bregodo Tamtomo, Bregodo Prawiroanom, Bregodo Jayengastro, Bregodo Sorogeni, Bregodo Joyosuro, Bregodo Doropati, Bregodo Baki, dan Bregodo Panyutro.

“Bregodo Tamtomo, Bregodo Prawiroanom, Jayengastro, Sorogeni, Joyosuro, Doropati, Baki, dan Panyutro,” lanjut dia. 

Di setiap kesatuan atau Bregodo tersebut, Rajono mengatakan terdapat pemimpin masing-masing di bawah kepemimpinannya sebagai Komandan Utama Prajurit.

“Setiap regu itu ada ketua kelompoknya, atau komandan Bregodo,” urainya.

Baca juga: Dampak Kisruh Suksesi Keraton Solo: Hibah Rp200 Juta Ditahan Pemkot

Sementara itu, jumlah prajurit baik setiap kesatuan maupun secara keseluruhan tidak disebut secara spesifik oleh Rajono.

Meski ada catatan anggota, beberapa di antaranya sudah tidak aktif karena usia lanjut.

Pada upacara adat Jumenengan pekan lalu, Rajono menyebut hanya ada sekitar 90-an prajurit yang ikut dalam kirab.

“Tidak pasti. Kalau penuh, absen bisa sampai 16–20 prajurit satu regu. Tapi karena ini hari baik, hari Sabtu, ya bisa berkurang. Rata-rata 12, ada yang 16, ada juga yang 5,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved