Fakta Menarik Tentang Sukoharjo

Asal-usul Gunung Sepikul Sukoharjo, Ada Legenda Bandung Bondowoso Pikul Batu untuk Membuat Bukit

Salah satu destinasi wisata di Sukoharjo yang punya legenda terkenal dari para leluhur adalah Gunung Sepikul.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/Anang Ma'ruf
LEGENDA DI SUKOHARJO - Potret keindahan Gunung Sepikul di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Beginilah asal-usul Gunung Sepikul. 
Ringkasan Berita:
  • Gunung Sepikul di Sukoharjo menjadi destinasi populer karena legenda Bandung Bondowoso yang gagal membawa dua batu besar menuju Prambanan, sehingga batu itu diyakini menetap sebagai Gunung Sepikul.
  • Lokasinya mudah diakses, jalur pendakian ringan, dan hanya perlu 10–15 menit untuk mencapai puncak sehingga cocok bagi pendaki pemula.
  • Dari puncak, pengunjung dapat menikmati panorama sawah, pegunungan, hingga sunset dengan tiket masuk Rp5.000.

 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki banyak destinasi wisata dengan legendanya masing-masing.

Salah satu destinasi wisata di Sukoharjo yang punya legenda terkenal dari para leluhur adalah Gunung Sepikul.

Letak Gunung Sepikul ada di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, 20 km sebelah selatan Kota Sukoharjo.

Jika dari pusat Kota Solo, butuh waktu kurang lebih 1 jam ke Gunung Sepikul mengunakan kendaraan pribadi.

Soal kondisi jalan, Tribuners tak usah khawatir karena sepanjang jalan dari Solo-Sukoharjo cukup mulus menuju ke Gunung Sepikul

Di balik keindahan wisata satu ini, menyimpan sebuah legenda yang berkaitan dengan tokoh Bandung Bondowoso, sosok yang dikisahkan sebagai pembangun Candi Prambanan atau Candi Seribu.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Kartasura : Bekas Ibu Kota Mataram, Kini jadi Kawasan Modern di Sukoharjo

Legenda yang Mewarnai Gunung Sepikul

Cerita bermula ribuan tahun lalu ketika Bandung Bondowoso, putra Raja Pengging, jatuh hati pada Roro Jonggrang, putri Kerajaan Baka.

Namun Roro Jonggrang yang tak ingin menerima pinangannya, memberikan syarat mustahil: membuat Sumur Jalatunda, lalu mendirikan seribu candi dan sebuah bukit hanya dalam semalam.

Dengan kesaktian dan bantuan makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir menuntaskan tugas itu.

Sembilan ratus sembilan puluh sembilan candi telah rampung, tinggal satu lagi.

Namun Roro Jonggrang menggagalkannya dengan menyalakan api dan menyuruh para perempuan menumbuk padi hingga ayam berkokok lebih awal.

Baca juga: Asal-usul Pesanggrahan Pracimoharjo di Boyolali : Saksi Bisu Pertemuan PB VI dan Pangeran Diponegoro

Para jin pun lari, meninggalkan pekerjaan yang belum selesai.

Dalam amarah, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi ke-1.000.

Adapun bebatuan yang kala itu sedang ia pikul untuk membuat bukit disebut sebagai Bukit Sepikul, yang kini dikenal sebagai Gunung Sepikul di Desa Tiyaran dan Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo.

Kepala Desa Tiyaran, Sunardi, menyebut bahwa legenda ini masih hidup di tengah masyarakat.

Menurut kisah turun-temurun, dua batu besar itu semestinya dibawa ke utara menuju Prambanan.

Namun karena kokok ayam pada pukul 04.00 WIB, batu-batu tersebut terjatuh dan menetap di Sukoharjo hingga kini.

Wisatawan berfoto di Puncak Gunung Sepikul, Sukoharjo, Rabu (20/3/2024).
WISATA SUKOHARJO - Wisatawan berfoto di Puncak Gunung Sepikul, Sukoharjo, Rabu (20/3/2024). (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Destinasi Wisata yang Ramah Pendaki Pemula

Selain nilai legenda, Gunung Sepikul kini menjadi destinasi wisata alam yang semakin diminati.

Dengan tinggi yang tidak terlalu ekstrem dan jalur pendakian yang ramah, gunung kecil ini menjadi tempat ideal bagi pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki.

Lokasinya sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Sukoharjo, atau sekitar 30 menit perjalanan.

Dari Terminal Giri Adipura, perjalanan mengarah ke barat menuju jalan Wonogiri–Klaten, lalu mengikuti papan petunjuk menuju area pendakian.

Hanya butuh 10–15 menit berjalan kaki untuk mencapai puncaknya.

Meski ada tanjakan menjelang puncak, jalurnya relatif aman dan mudah dilalui.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Klego Boyolali : Konon Namanya Dipercaya Merupakan Pemberian Nyi Ageng Serang

Sensasi Wisata di Puncak Gunung Sepikul

Sesampainya di puncak, pengunjung disuguhi panorama yang menakjubkan ke segala penjuru.

Hamparan sawah terbentang seperti permadani hijau.

Paling pas mengunjungi Gunung Sepikul ketika cuaca sedang cerah untuk bisa menikmati panorama ke semua penjuru.

Ke arah selatan dan tenggara, tampak jajaran pegunungan yang menjulang, termasuk Gunung Gajah Mungkur yang terlihat paling dekat.

Di kaki langit timur, Gunung Lawu berdiri megah setinggi 3.265 meter.

Sementara itu, sore hari menghadirkan pemandangan matahari terbenam dengan latar Gunung Merapi dan Merbabu yang berdampingan, menciptakan siluet yang memikat.

Suasana angin sore yang sejuk membuat siapa pun betah berlama-lama.

Namun pengunjung diminta turun sebelum magrib demi keamanan, mengingat jalur pendakian tidak dilengkapi penerangan.

Baca juga: Asal-usul Nama Kecamatan Teras Boyolali : Ada Legenda Nyi Ageng Pandan Arang Bertanya Arah Jalan

Akses Mudah dan Harga Terjangkau

Gunung Sepikul menjadi destinasi favorit bukan hanya karena panoramanya yang memukau, tetapi juga biaya masuknya yang sangat terjangkau.

Pengunjung cukup membayar Rp5.000 untuk menikmati wisata alam dan mendaki hingga ke puncak.

Sebagai miniatur gunung, tempat ini tak hanya cocok bagi pendaki pemula, melainkan juga bagi keluarga, fotografer, hingga wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam tanpa perlu perjalanan panjang atau tenaga ekstra.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved