Pengeroyokan di Karanganyar

Pengeroyokan Pemuda di Karanganyar, Keluarga Baru Tahu Pasca Korban Pulang Terpincang-pincang

Sukino baru mengetahui bahwa anaknya menjadi korban dugaan pengeroyokan pasca pulang dengan kondisi terpincang-pincang.

|
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
ANAKNYA DIKEROYOK - Sukino (55), ayah dari korban Agung Purnomo (26) warga Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (24/11/2025). Putra Sukino yakni Agung diduga menjadi korban pengeroyokan oleh segerombolan orang tak dikenal di Jalan Solo-Tawangmangu, tepatnya di Desa/Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, setelah pemuda itu tiba di rumahnya, Minggu (23/11/2025) dini hari.  

Ringkasan Berita:
  • Pemuda asal Sringin diduga dikeroyok gerombolan tak dikenal di Jalan Solo–Tawangmangu.
  • Ayah korban, Sukino, baru mengetahui kejadian setelah anaknya pulang dalam keadaan sulit berjalan dan dibawa ke RSUD Kartini.
  • Korban kini diperiksa polisi, dan keluarga berharap pelaku segera ditangkap.

 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Saat matahari belum terlalu tinggi di Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, suara pukulan batu terdengar ritmis dari halaman sebuah rumah sederhana.

Di sanalah Sukino, 55 tahun, duduk berjongkok mengenakan topi lusuh bertuliskan Adidas dan kemeja hijau kebiruan yang mulai pudar.

Tangannya yang kapalan memegang sarung tangan kerja, sembari berjuang memecah batu seperti hari-hari biasanya.

Tidak ada yang menyangka, di tengah pekerjaannya itu, ia menyimpan kegelisahan mendalam.

Ia baru mengetahui bahwa anaknya, Agung Purnomo (26), menjadi korban dugaan pengeroyokan di Jalan Solo-Tawangmangu, tepatnya di Desa/Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, setelah pemuda itu tiba di rumahnya, Minggu (23/11/2025) dini hari. 

"Saya baru tahu anak saya dikeroyok setelah anak saya pulang ke rumah," kata Sukino kepada TribunSolo.com, Senin (24/11/2025).

Baca juga: Kondisi Pemuda Jumantono Korban Pengeroyokan di Jalan Solo-Tawangmangu : Sempat Alami Sesak Napas

Agung yang bekerja sebagai buruh pabrik di Jaten pulang dengan kondisi terpincang-pincang, hingga untuk dibonceng motor pun kesusahan.

Melihat tubuh anaknya lemas dan wajahnya menahan sakit, Sukino mengaku langsung panik.

Sang paman akhirnya membawa Agung ke RSUD Kartini Karanganyar untuk memastikan kondisinya.

"Saat pulang dia susah berjalan, dibonceng motor juga tak bisa, sehingga dibawa lek-e," ucapnya sambil tetap menggenggam sarung tangan kerjanya.

Saat malam kejadian, Agung disebut Sukino pergi malam mingguan bersama teman, memanfaatkan libur kerja. Namun Agung tak pamit kepada dirinya maupun orang di rumah.

Kini, pemuda lajang itu justru harus menjalani pemeriksaan di kepolisian.

Sukino berharap pelaku pengeroyokan segera ditemukan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved