Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Sego Berkat : Kuliner Legendaris dari Wonogiri, Dulu Makanan Hajatan Kini Dijual Umum
Meski tampil sederhana, isi dan rasa sego berkat seringkali mengundang nostalgia dan kebahagiaan tersendiri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kuliner sego berkat mungkin familier ditemukan di wilayah Solo Raya, terutama Wonogiri, Jawa Tengah.
Sego berkat yang secara harfiah berarti "nasi berkat" bukanlah makanan baru bagi masyarakat Jawa.
Ia telah lama menjadi bagian dari tradisi hajatan seperti pernikahan, khitanan, maupun selamatan.
Asalnya diyakini dari wilayah Pacitan dan Wonogiri, di mana nasi berkat secara tradisional dibungkus dengan daun jati, bukan kardus atau plastik seperti sekarang.
Baca juga: Sejarah Baceman, Kuliner yang Eksis di Solo : Teknik Memasak Jadul dan Pernah jadi Simbol Kemiskinan
Keberadaan pohon jati yang melimpah di daerah ini membuat daun jati menjadi pembungkus utama yang mudah diperoleh. Selain ramah lingkungan, daun jati juga memberikan aroma khas yang menggugah selera.
Alih-alih memberikan souvenir berbentuk pernak-pernik, masyarakat Jawa memilih sego berkat sebagai oleh-oleh bagi para tamu yang datang ke hajatan. Ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol berbagi rezeki dan keberkahan.
Setiap tamu biasanya mendapatkan satu bungkus sego berkat yang dibungkus dengan rapi menggunakan daun jati.
Meski tampil sederhana, isi dan rasa sego berkat seringkali mengundang nostalgia dan kebahagiaan tersendiri.
Isi Lauk Sego Berkat
Lauk dalam sego berkat bisa bervariasi, namun umumnya terdiri dari tiga hingga lima jenis masakan rumahan.
Beberapa yang paling sering ditemukan antara lain:
- Bihun goreng
- Semur daging
- Oseng lombok (kentang dan cabai)
- Terik tahu dan telur
- Tempe bacem
Uniknya, sebagian masyarakat juga menggunakan nasi tiwul (dari singkong) atau nasi jagung sebagai pengganti nasi putih.
Terik sendiri merupakan olahan khas Wonogiri yang serupa baceman, tapi tanpa kecap dan tidak digoreng, cita rasanya gurih dan manis alami.
Salah satu daya tarik utama sego berkat adalah bahan pembungkusnya.
Baca juga: Sejarah Desa Pranan Sukoharjo Jadi Sentra Penghasil Jambu Air yang Berkualitas dan Menyegarkan
Daun jati yang lebar dan kuat tak hanya membungkus makanan dengan aman, tapi juga menambahkan aroma alami yang membuat nasi terasa lebih sedap.
Selain daun jati, ada juga yang menggunakan daun pisang, besek bambu, hingga kardus nasi modern.
Namun, sego berkat godhong jati tetap menjadi favorit karena nilai tradisional dan nuansa alaminya yang khas.
Menu Favorit SBY
Tak hanya masyarakat biasa, Sego Berkat juga punya penggemar dari kalangan tokoh nasional.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang memang berasal dari Pacitan, dikenal sangat menyukai sajian ini.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta beberapa tahun lalu, SBY menyempatkan diri mampir ke Rumah Makan Bu Tiwi Tan Tlogo di Jalan Wonosari yang menjual sego berkat.
Favoritnya? Tempe kedelai dan teh poci gula batu, yang selalu ia bawa pulang sebagai oleh-oleh nostalgia.S
Saat ini, Sego Berkat tetap bertahan sebagai simbol kehangatan tradisi Jawa. Bukan sekadar makanan, tapi bagian dari kebudayaan yang menanamkan nilai berbagi, kebersamaan, dan syukur atas rezeki yang diterima.
Kini, sego berkat tak hanya ditemukan saat hajatan, tapi juga dijual di kios-kios sarapan pagi, terutama di Pacitan dan sekitarnya, dengan harga terjangkau mulai dari Rp 5.000 per bungkus.
Rekomendasi Beli Sego Berkat di Dekat Solo
Berikut ini adalah tiga penjual sego berkat khas Wonogiri yang bisa Anda temui di kawasan Solo Raya:
1. Sego Berkat Asli Wonogiri Mbak Ayu – Colomadu, Karanganyar
Berada di Jl. Baturan Indah 2, Fajar Indah, Colomadu, warung sederhana milik Ratna Ayu Praba ini selalu ramai dikunjungi pembeli sejak pagi.
Meski di Karanganyar, tapi cukup dekat dengan Pusat Kota Solo kok yakni 6,7 kilometer saja (16 menit sepeda motor).
Buka setiap hari mulai pukul 06.00–09.00 WIB, tempat ini menawarkan sego berkat dengan harga Rp10.000 per porsi.
Isian sego berkat Mbak Ayu cukup komplet: nasi, bihun, tumis kentang dan lombok ijo, serundeng, tauge, serta terik daging sapi. Anda juga bisa menambahkan lauk tambahan seperti telur, tahu, atau tempe bacem.
2. Sego Berkat Mas Abdoel – Solo Baru, Sukoharjo
Ingin sensasi berbeda? Coba sego berkat dari Mas Abdoel, yang dijajakan dari dalam mobil.
Lokasinya berada di samping Apotek Kimia Farma, Solo Baru, dan buka mulai pukul 09.00–12.00 WIB.
Dengan harga Rp12.000, Anda bisa menikmati sego berkat lengkap berisi tumis gereh (ikan asin), lombok ijo, tumis so'on, sambal goreng krecek, dan terik daging sapi.
Menariknya, Mas Abdoel juga menjual berbagai menu khas Wonogiri lainnya seperti sego bancakan, sego ndeso, dan sego tiwul.
3. Sego Berkat Godong Jati – Manahan, Solo
Jika Anda sedang mencari menu makan malam khas Jawa yang penuh nostalgia, warung Sego Berkat Godong Jati di depan Kantor PLN Manahan, Solo ini layak dicoba.
Buka khusus setiap hari Minggu mulai pukul 17.00 WIB, warung ini menyajikan sego berkat dengan harga Rp10.000.
Isinya cukup meriah: nasi, bihun, berbagai macam tumisan, serundeng, tauge, tempe, daging, dan potongan telur.
Seperti namanya, semua dibungkus dengan daun jati, yang memberikan aroma khas dan membuat makanan terasa lebih sedap.
4. Sego Berkat Wedangan Mangkubumen – Solo
Terakhir, ada Sego Berkat Wedangan Mangkubumen yang bisa Anda temui di area Sasana Krida Mangkubumen, tepatnya di pojok perempatan Flyover Manahan bagian utara.
Dijual seharga Rp12.000, sego berkat di sini hadir dalam kemasan daun jati, lengkap dengan nasi, sayur-sayuran, bihun, potongan telur, dan terik daging sapi.
Tempat ini juga menjadi favorit pengunjung wedangan yang ingin menyantap makanan berat.
(*)
Sejarah Ayam Ingkung, Kuliner Sesaji Tiap Acara Adat di Solo Raya, Sarat Makna dan Filosofi |
![]() |
---|
Sejarah Sate Ayam Pak Kabul Wonogiri: Berawal Jual Keliling Tahun 1983, Kini jadi Kuliner Legendaris |
![]() |
---|
Sejarah Nasi Tumpang Lethok Khas Klaten yang Legendaris, Ada Warung Sudah Eksis 25 Tahun |
![]() |
---|
Sejarah Sego Yuyu Pak Jenggot : Kuliner Legendaris di Tepi Sendang Sinongko Klaten, Eksis 25 Tahun |
![]() |
---|
Sejarah Jenang Sumsum, Kudapan Legendaris Solo Raya yang Punya Makna Mendalam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.