Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner di Solo

Sejarah Tenongan di Solo, Lapak yang Jual Jajanan Pasar Lengkap dan Bervariasi, Dulu Berkeliling

Dahulu, istilah tenongan merujuk pada pedagang makanan keliling yang membawa dagangan mereka menggunakan tenong.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Google Maps Tenongan Bu is
KULINER SOLO - Tenonangan, sebutan warung yang berjualan macam-macam jajanan pasar. 

TRIBUNSOLO.COM - Di Kota Solo, suasana pagi kerap dihiasi dengan hadirnya lapak-lapak jajanan pasar yang menawarkan beragam kudapan tradisional.

Lapak semacam ini dikenal dengan sebutan tenongan.

Dahulu, istilah tenongan merujuk pada pedagang makanan keliling yang membawa dagangan mereka menggunakan tenong.

Teniong keliling
Teniong keliling (Sajian Sedap)

Baca juga: Sejarah Tari Gambyong, Tarian Asal Solo yang Biasa untuk Pembukaan Acara, Berawal dari Mangkunegaran

Tenong adalah wadah berbentuk bulat bertingkat tiga, berpenutup, berukuran cukup besar, dan biasanya terbuat dari anyaman bambu.

Seiring waktu, wadah tersebut mulai digantikan dengan bahan lain seperti kaleng atau aluminium yang lebih praktis.

Para pedagang tenongan biasanya berkeliling kampung dengan cara menggendong wadah itu, dimulai sekitar pukul enam pagi hingga menjelang siang.

Namun kini, pedagang keliling semacam ini semakin jarang ditemui.

Sebagai gantinya, banyak yang memilih membuka lapak tetap di pinggir jalan untuk menjajakan dagangan mereka.

Di tenongan, kita bisa menemukan berbagai macam jajanan pasar khas, seperti lumpia, sosis solo, apem, arem-arem, kroket, donat, dan masih banyak lagi pilihan lainnya.

Baca juga: Sejarah Arem-arem, Jajanan Pasar yang Populer di Solo Raya, Ternyata Aslinya dari Kebumen

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved