Fakta Menarik Tentang Solo
Menilik Cerita Menarik tentang Benteng Vastenburg di Solo yang Jarang Diketahui
Selain pos pengawasan terhadap aktivitas keraton, benteng ini difungsikan sebagai pusat kegiatan militer atau markas garnisun Belanda
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Benteng Vastenburg adalah salah satu peninggalan bersejarah masa kolonial Belanda yang terletak di kawasan Gladag, pusat Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Bangunan ini berdiri pada tahun 1743 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff.
Tujuan utamanya kala itu adalah untuk memperkuat kendali Belanda terhadap pemerintahan lokal, khususnya Kesunanan Surakarta.
Selain berfungsi sebagai pos pengawasan terhadap aktivitas keraton, benteng ini juga difungsikan sebagai pusat kegiatan militer atau markas garnisun Belanda di wilayah Surakarta.
Tepat di seberangnya dulu berdiri rumah dinas gubernur Belanda yang mengatur jalannya pemerintahan kolonial di daerah ini.
Baca juga: Kisah Dibangunnya Benteng Vastenburg Solo oleh Kolonial Belanda untuk Awasi Keraton Solo
Kini, Benteng Vastenburg yang telah berusia ratusan tahun itu bertransformasi menjadi ruang publik.
Area di dalamnya sering dijadikan tempat penyelenggaraan beragam acara budaya, konser musik, hingga pameran seni yang menarik minat warga dan wisatawan.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa benteng ini dirancang berbentuk persegi dengan tonjolan ruang di setiap sudutnya, yang disebut bastion atau “seleka.”
Di masa lalu, benteng dikelilingi oleh parit pertahanan lengkap dengan jembatan di bagian depan dan belakang untuk akses masuk dan keluar.
Di dalamnya, terdapat deretan barak-barak yang memiliki fungsi berbeda sesuai kebutuhan militer.
Bagian tengah benteng berupa lapangan luas yang dulu digunakan untuk apel pasukan atau latihan tempur.
Baca juga: Jadi Wisata Favorit Para Bule, Padepokan Museum Keris Brojobuwono Karanganyar Kerap Dikunjungi Turis
Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vastenburg sempat diambil alih oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan digunakan sebagai markas latihan serta pusat kegiatan Brigade Infanteri 6/Trisakti Kostrad.
Fungsinya ini berlangsung hingga sekitar tahun 1980, sebelum akhirnya bangunan mulai ditinggalkan dan terbengkalai, dipenuhi semak serta mengalami kerusakan.
Kondisi itu mulai berubah ketika Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pemerintah kota melakukan berbagai upaya revitalisasi, termasuk pengecatan ulang dinding benteng dengan warna putih pada tahun 2014, yang menandai kembalinya Benteng Vastenburg sebagai bagian penting dari wajah sejarah dan kebudayaan Kota Surakarta.
(*)
Kenapa Ada Jalur Kereta Api di Tengah Kota Solo? Dibangun 1 Abad Lebih Lalu, Punya Mitos Terkenal |
![]() |
---|
Sejarah Tradisi Sinoman di Solo Raya : Cara Menyajikan Makanan dan Minuman yang Ada Sejak Abad ke-14 |
![]() |
---|
Menilik Perbedaan Keris Solo dan Keris Yogyakarta, Meski Serupa Tapi Ternyata Tak Sama |
![]() |
---|
Sejarah Masjid Ar Riyadh Pasar Kliwon Solo, Titik Pertemuan Tradisi Islam dan Budaya Arab |
![]() |
---|
Asal-usul Kawasan Ngarsopuro yang Ikonik di Kota Solo, Ternyata Namanya Bermakna Jalan Menuju Pura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.