Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Keraton Solo Tutup Pasca sang Raja Pakubuwono XIII Wafat, Wisatawan Gagal Masuk Kori Kamandungan

Kori Kamandungan ditutup rapat sejak pagi. Sejumlah pengunjung yang sudah datang dari luar kota hanya bisa menatap dari pelataran.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
KERATON SOLO DITUTUP - Suasana Keraton Solo pasca meninggalnya Sinuhun Pakubuwono XIII, Minggu (2/11/2025). Kori Kamandungan—pintu utama bagi wisatawan—ditutup rapat sejak pagi. Sejumlah pengunjung yang sudah datang dari luar kota hanya bisa menatap dari pelataran. 

Ringkasan Berita:
  • Keraton Kasunanan Surakarta ditutup total untuk umum setelah kabar wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII pada Minggu (2/11/2025).
  • Kori Kamandungan, pintu utama wisata, ditutup sejak pagi, membuat wisatawan dari luar kota hanya bisa melihat dari pelataran.
  • Penutupan dilakukan untuk menghormati prosesi adat dan persiapan penyemayaman jenazah raja sebelum dimakamkan di Imogiri.

 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keraton Kasunanan Surakarta mendadak ditutup untuk umum setelah kabar wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII, Minggu (2/11/2025).

Kori Kamandungan—pintu utama bagi wisatawan—ditutup rapat sejak pagi.

Sejumlah pengunjung yang sudah datang dari luar kota hanya bisa menatap dari pelataran.

Suroso (58), warga Cilacap yang datang bersama keluarga, mengaku tidak tahu kabar duka itu sebelumnya.

KERATON SOLO BERDUKA. Susuhunan Pakubuwono XIII dalam bingkai foto pada Minggu (2/11/2025). Dia wafat setelah mendapat perawatan di RS.
KERATON SOLO BERDUKA. Susuhunan Pakubuwono XIII dalam bingkai foto pada Minggu (2/11/2025). Dia wafat setelah mendapat perawatan di RS. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

“Ini kan datang ke sini, tapi kebetulan ada kabar duka, jadi saya dan keluarga hanya diperkenankan di pelataran sini saja,” ujarnya.

Meski tak mengenal dekat sosok raja, Suroso mengaku menghormati kebesaran Keraton Solo dan tradisi yang dijunjung tinggi masyarakatnya.

“Sosok Almarhum saya tahu hanya dari medsos, beliau sudah menjabat 21 tahun dan sekarang berusia 74 tahun,” katanya.

Baca juga: Kondisi Ginjal Memburuk, Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Sempat Jalani Cuci Darah Sebelum Wafat

Hal serupa dialami Yoyon (50), wisatawan asal Semarang. Ia sudah mendengar kabar duka sejak pagi namun tidak menyangka area wisata akan ditutup.

“Tadi dapat dari berita duka dari jam 9 pagi, tapi untuk selanjutnya saya belum tahu,” ucapnya.

Sementara Sutejo (55), juga dari Semarang, baru mengetahui kabar wafatnya Sinuhun saat tiba di lokasi.

Baca juga: Alasan Digantinya Hari Pemakaman Raja Keraton Solo dari Selasa Menjadi Rabu : Ora Ilok

“Kami sama sekali tidak tahu awalnya, disambut pemandu dan diberi tahu kalau hari ini wisatawan tidak bisa masuk karena ada duka keraton,” tuturnya.

Meski kecewa, ia mengaku memahami keputusan penutupan itu.

“Ya sangat kaget karena mengira masih sehat sugeng dan mendapatkan kabar duka tersebut ya kami turut berbelasungkawa,” kata Sutejo.

Ia datang ke Solo untuk mengenalkan sejarah Keraton kepada anak-anaknya, namun akhirnya hanya bisa beristirahat dan berkeliling kota.

Penutupan ini dilakukan untuk menghormati prosesi adat dan persiapan penyemayaman jenazah Raja Keraton Solo di kompleks keraton sebelum dibawa ke Imogiri.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved