Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Kesaksian Kusir yang Membawa Kereta Jenazah Pakubuwono XIII : Terpaksa Tak Puasa Karena Waktu Mepet

Bagi Setyanto, puasa mutih bukan sekadar tradisi. Ia menyebutnya sebagai cara menenangkan diri sebelum menjalankan tugas

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
KERETA SINUHUN - Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro yang akan mengemudikan kereta jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII, saat ditemui di Keraton Surakarta, Selasa (4/11/2025). Ia telah mendapat mandat sebagai kusir untuk mengemudikan kereta yang membawa jenazah sinuhun. Sebanyak 8 ekor kuda akan menarik kereta ini. 

“Kemarin kereta dibuka, diberi oli. Bahannya masih baik semua,” ujarnya sembari memeriksa pelana dan rantai.

Tak hanya kereta, kuda-kuda pun mendapat perhatian khusus. Beberapa kuda poni dan sandil milik keraton disiapkan dengan pakaian kebesaran.

“Kuda dilungser dulu biar nakalnya berkurang. Dipakai sarungan, kita bawa pecut. Keraton juga sudah siapkan atribut dan topengan,” katanya.

Iring-iringan akan berangkat dari Magangan, menuju Alun-alun Kidul, lalu ke barat melewati Perempatan Gading.

Dari sana, rombongan akan bergerak ke utara menuju Gemblegan, Nonongan, dan Jalan Slamet Riyadi, hingga akhirnya ke Loji Gandrung, sebelum menuju peristirahatan terakhir di Imogiri.

Menutup perbincangan, Setyanto menatap kereta yang telah dihias bunga. Matanya menerawang.

“Harapannya besok semua selamat, berkah, wilujeng sampai di tempat,” ujarnya pelan.

Di tengah kesibukan persiapan besar dan hiruk pikuk prosesi kerajaan, ia tetap berdiri tegak di samping roda kereta kusir tua yang kali ini tidak sempat berpuasa, namun tetap menyiapkan diri dengan sepenuh hati.

Baca juga: SOSOK KGPH Purboyo Putra Pakubuwono XIII dari Kanjeng Ratu Asih Winarni yang akan Jadi Penerus Raja PB XIII

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved