Gerindra Solo Tolak Budi Arie
Gerindra Solo Singgung Soliditas Partai Bisa Rusak Jika Budi Arie Bergabung, Bawa Pengaruh Negatif?
Wacana masuknya tokoh luar seperti Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi disebut Gerindra Solo berpotensi mengganggu soliditas internal partai.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, menolak rencana bergabungnya Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, ke Partai Gerindra karena dinilai bisa mengganggu soliditas internal.
- Ia menilai tokoh luar berpengaruh dapat merusak tatanan dan kultur partai yang sudah dibangun kader loyal.
- Ardianto menegaskan Gerindra sudah memiliki kader militan tanpa perlu tambahan dari luar, bahkan “melebihi Projo.”
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno, menegaskan masuknya tokoh luar seperti Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi berpotensi mengganggu soliditas internal partai.
Ia menilai, figur yang datang dengan pengaruh dan cara berpikir berbeda bisa merusak tatanan yang sudah dibangun kader Gerindra selama ini.
“Kader-kader kita ini sudah terbukti loyal dan konsisten mendukung perjuangan Pak Prabowo dari awal. Jangan sampai semangat itu rusak karena ada orang luar yang tiba-tiba ingin masuk dengan membawa pengaruhnya sendiri,” ujar Ardianto kepada awak media, Selasa (11/11/2025).
Ardianto menegaskan pihaknya menolak rencana bergabungnya Budi Arie ke Partai Gerindra, karena partainya sudah memiliki basis kader yang kuat dan militan.
Baca juga: Gerindra Solo Tutup Pintu untuk Budi Arie dan Projo : Kami Sudah Punya Kader Super Militan
“Kalau Solo sendiri sama, kita juga tidak begitu bisa menerima. Kami sebagai kader tidak bisa menerima baik itu Pak Budi Arie maupun anggota Projo bergabung ke Gerindra. Karena kita sudah punya kader militan bahkan melebihi Projo malahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Budi Arie menyatakan niat untuk bergabung ke Gerindra dalam Kongres ke-3 Projo di Jakarta, awal November lalu.
Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk dukungan politik terhadap Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Budi Arie Sowan Jokowi di Solo Jelang Kongres Projo, Minta Arahan Bikin Partai Baru?
Namun, Ardianto mengingatkan bahwa perbedaan kultur antara relawan dan partai politik berpotensi menimbulkan gesekan di internal.
“Kalau nanti Budi Arie masuk, bisa merusak tatanan partai. Karena dia sudah punya pola pemikiran yang berbeda dengan AD/ART Partai Gerindra. Dia merasa punya power yang sangat tinggi, akhirnya masuk ke Gerindra, itu nanti malah merusak. Oleh karena itu, saya sangat tidak setuju, karena level relawan dan partai berbeda,” pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Ketua-DPC-Partai-Gerindra-Kota-Solo-Ardianto-Kuswinarno-Kamis-732024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.