Perebutan Tahta Keraton Solo
Pengakuan Tedjowulan, Terjebak Penobatan Raja Solo KGPH Hangabehi : Mendadak Diminta Restu Sungkem
Tedjowulan tidak bisa menolak ketika disungkemi oleh KGPH Hangabehi, sehingga seakan-akan penobatan tersebut sudah sah karena terlanjur terlaksana.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan mengaku terjebak fait accompli saat menghadiri penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV
- Ia menilai penobatan dua kubu belum sah secara adat dan meminta semua pihak menunggu masa berkabung 40 hari
- Tedjowulan menegaskan dirinya masih raja ad interim dan mendorong musyawarah demi kesepakatan bersama
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan mengakui dirinya terjebak fait accompli saat menghadiri penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV, penerus tahta Keraton Solo, Kamis (13/11/2025) di Sasana Handrawina.
Ia tidak bisa menolak ketika disungkemi oleh KGPH Hangabehi, sehingga seakan-akan penobatan tersebut sudah sah karena terlanjur terlaksana.
“Rembugan pernah dengan saya. Kira-kira siapa yang akan menggantikan. Disebut ya Mangkubumi itu. Tapi belum pernah diajak bicara tadi siang pengukuhan dan sebagainya. Fait accompli mungkin ya,” ungkapnya saat ditemui di Sekretariat Maha Menteri, Kamis (13/11/2025) malam.
Tedjowulan sebenarnya menginginkan semua pihak menahan diri setidaknya hingga masa berkabung 40 hari selesai.
Namun, kedua kubu justru buru-buru mendeklarasikan diri sebagai pewaris tahta.
Sebelumnya, KGPAA Hamengkunegoro juga sempat menyatakan diri saat pemberangkatan jenazah ayahnya, Rabu (5/11/2025).
“Mau saya dunungke. Kenapa harus tergesa-gesa. Sudah saya sampaikan 40 hari lah. Tapi mungkin nggak sabar dan sebagainya. Ada kegiatan tahu-tahu diminta menyaksikan. Ada pengikraran penobatan menjadikan Hangabehi/Mangkubumi menjadi pewaris Pakubuwono XIII Pangeran Pati,” tutur Tedjowulan.
Tedjowulan mengaku tidak bisa berkutik ketika KGPH Hangabehi sungkem kepadanya.
Sebagai orang yang dituakan, ia pun merestui putra tertua Pakubuwono XIII tersebut.
“Di depan orang banyak diminta restu disungkemi orang tua ya sudah saya kasih restu. Prinsipnya saya tidak tahu ada acara itu. Salaman sudah selesai saya,” jelasnya.
Ia menegaskan penobatan dua kubu belum sah secara adat.
Tedjowulan juga menyatakan dirinya masih berlaku sebagai raja ad interim Keraton Kasunanan Surakarta.
Ia mempertanyakan pihak yang menaikkan tahta kedua kubu, mengingat saat dirinya naik tahta dulu ada tiga penghageng yang terlibat.
“Untuk menyikapi itu saya akan berpedoman 40 hari. Sebetulnya kalau penobatan itu nanti kan duduk dijampar yang menobatkan siapa leluhur eyangnya siapa. Lembaganya sudah ada sebetulnya. Saya dulu jadi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII tiga penghageng waktu itu,” jelasnya.
Tedjowulan berharap para calon raja berproses melalui musyawarah agar semua pihak bisa berlapang hati menerima. Ia juga ingin mendengar visi para calon raja untuk masa depan.
“Mau saya saya ndunungke sabar dulu tunggu 40 hari. Kalau 40 hari belum terjadi kesepakatan ya 100 hari. Sri Sultan Hamengkunuwono 7 bulan baru dinobatkan. Saya inginnya rukun dulu dimusyawarahkan yang baik yang pantas siapa. 5 tahun ke depan visinya seperti apa,” tuturnya.
Baca juga: Tedjowulan Tegaskan Dirinya Jadi Raja Ad Interim Keraton Solo : Penobatan 2 Kubu Belum Sah
Tidak Hadir di Jumenengan Hamengkunegoro
Terkait rencana KGPAA Hamengkunegoro yang akan melangsungkan jumenengan atau upacara kenaikan tahta pada Sabtu (15/11/2025), Tedjowulan menegaskan dirinya tidak akan hadir.
“Bisa jadi apa nggak saya nggak tahu saya. Mau saya 40 hari dulu. Kalau belum bisa 100 hari. Kalau nekat mau diapakan. Kan aturannya ada. Aturan secara agama, secara adat, dan pemerintah. Kalau nekat dipikir untuk apa. Saya ada undangan ke Hongkong. Kemungkinan di luar negeri saya,” jelasnya.
(*)
Keraton Solo
Pakubuwono XIV
Pakubuwono XIII
KGPAA Hamengkunegoro
KGPH Hangabehi
Lembaga Dewan Adat
Kota Solo
Multiangle
Tedjowulan
| Tedjowulan Pastikan Tak Akan Hadir di Jumenengan Keraton Solo Akhir Pekan Ini |
|
|---|
| Tedjowulan Tegaskan Dirinya Jadi Raja Ad Interim Keraton Solo : Penobatan 2 Kubu Belum Sah |
|
|---|
| Kisruh Suksesi Keraton Solo: Gusti Moeng Tolak Hadiri Jumenengan KGPAA Hamengkunegoro |
|
|---|
| Kisruh Suksesi Keraton Solo, Maha Menteri Tedjowulan Bungkam Usai Hadiri Penobatan KGPH Hangabehi |
|
|---|
| Kisruh Suksesi Keraton Solo, LDA Sebut KGPH Hangabehi Sah Jadi Penerus Tahta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Maha-Menteri-KG-Panembaham-Agung-Tedjowulan-saat-menghadiri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.