Jumenengan Keraton Solo
Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Hamengkunegoro, Lima Kerabat Dapat Kekancingan
Keraton Solo bakal membentuk bebadan baru. Ini di bawah kepemimpinan Raja PB XIV.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ringkasan Berita:
- GKR Timoer menyebut Pakubuwono XIV Purboyo akan membentuk bebadan baru dan sudah memberikan kekancingan kepada lima kerabat.
- Bebadan era PB XIII tidak akan dipakai lagi karena setiap raja memiliki kepengurusan sendiri; struktur baru masih dalam perancangan.
- Keraton masih terbelah, namun GKR Timoer menegaskan akan berjalan dengan kerabat yang mendukung kepemimpinan PB XIV.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keraton Solo akan membentuk bebadan baru di bawah kepemimpinan Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo.
Ini diungkapkan Putri tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani.
Saat ini sudah ada lima kerabat yang mendapat kekancingan setelah upacara naik tahta atau jumenengan digelar pada Sabtu (15/11/2025) lalu.
Kekancingan adalah surat keputusan atau penetapan resmi yang dikeluarkan oleh Keraton Solo.
Diketahui ada 5 kerabat yang sudah mendapat kekancingan:
- GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani
- GRay Devi Lelyana Dewi (putri kedua)
- GRay Dewi Ratih Widyasari (putri ketiga)
- KGPH Benowo (adik Sinuhun PB XIII)
- KGPH Dipokusumo (adik Sinuhun PB XIII)
GKR Timoer menegaskan bahwa di era kepemimpinan Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tidak akan menggunakan bebadan lama era Pakubuwono XIII.
Setiap masa kepemimpinan memiliki kepengurusan tersendiri.
“Tentu tidak (menggunakan bebadan lama). Karena setiap kepemimpinan baru bergantinya seorang raja, mereka akan melantik kelembagaan atau bebadan baru sesuai keputusan atau pandangan raja apakah beliau mampu memegang kepemimpinan di keraton,” jelasnya.
Ia belum bisa memastikan kapan bebadan baru akan diumumkan.
Saat ini pihaknya sedang merancang struktur organisasi yang akan membantu sinuhun dalam menjalankan urusan Keraton Kasunanan Surakarta.
“Sedang kami rancang. Nanti akan kami umumkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, setelah Pakubuwono XIII wafat, Keraton Kasunanan Surakarta terbelah menjadi dua. Sejumlah kerabat tidak mengakui KGPH Purboyo atau KGPAA Hamengkunegoro. Mereka justru menobatkan putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Mangkubumi/Hangabehi, sebagai pewaris tahta.
GKR Timoer menegaskan pihaknya sudah berusaha menjalin komunikasi dengan kerabat yang menolak kepemimpinan Pakubuwono XIV Purboyo. Namun karena tidak ada titik terang, pihaknya tetap akan menjalankan kelembagaan keraton dengan kerabat yang sejalan.
“Kalau tidak mau kita ajak baik-baik, kita tinggalkan. Kalau kita menengok ke belakang terus, tidak akan maju-maju seperti masanya PB XIII,” pungkasnya.
Berebut Memotret Raja Baru
Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro berlangsung meriah, pada Sabtu (15/11/2025).
Masyarakat tampak berebut memotret wajah Raja Solo yang baru.
Pantauan TribunSolo.com, kereta Kyahi Garuda Kencana yang ditumpangi Raja melintas dengan pengawasan ketat. Kereta tersebut ditarik oleh delapan ekor kuda, setelah sebelumnya iring-iringan pembuka membuka jalannya kirab.
Meski pengamanan ketat diberlakukan, antusiasme masyarakat tidak surut. Kereta yang ditumpangi Raja sempat berhenti saat antre sebelum Bunderan Gladak.
Momen itu dimanfaatkan warga untuk memotret sang Raja dari jarak dekat.
Baca juga: Makna Kirab Jumenengan PB XIV Hamengkunegoro Keraton Solo, Deklarasi Raja Baru untuk Masyarakat
Kirab kemudian dilanjutkan dengan rute sebagai berikut :
Melewati ruas Jalan Jenderal Sudirman Gladak, lalu berbelok ke timur menuju Jalan Mayor Kusmanto.
Berlanjut ke Jalan Kapten Mulyadi hingga simpang empat Baturono.
Dari simpang Baturono, rombongan bergerak ke barat melintasi Jalan Veteran hingga simpang Gemblegan.
Dari simpang Gemblegan, kirab melewati Jalan Yos Sudarso sepanjang koridor Coyudan sampai ke Jalan Brigjen Slamet Riyadi.
Dari Jalan Brigjen Slamet Riyadi, rombongan akhirnya kembali memasuki kawasan Keraton melalui Alun-alun Utara.
Prosesi Internal
Sebelum kirab digelar, PB XIV Hamengkunegoro terlebih dahulu mengikuti prosesi internal berupa ikrar sebagai raja baru Keraton Kasunanan Solo.
Prosesi tersebut hanya boleh diikuti oleh keluarga kerajaan dan tamu undangan tertentu.
Setelah itu, PB XIV berjalan melewati sejumlah lokasi menuju Siti Hinggil.
Di Siti Hinggil terdapat Watu Gilang peninggalan zaman Kerajaan Majapahit, tempat raja baru menyatakan diri sebagai penguasa.
(*)
Keraton Kasunanan Surakarta
Pakubuwono XIV
Jumenengan
Keraton Solo
GKR Timoer
Solo
KGPAA Hamengkunagoro
Multiangle
| Pakubuwono XIV Purboyo Gelar Jumenengan di Masa Berkabung, Tedjowulan: Silakan Diartikan Sendiri |
|
|---|
| Surat Wasiat Mendiang PB XIII Dipertanyakan Mangkubumi, GKR Timoer Rumbai : Seharusnya Dia Bijaksana |
|
|---|
| Pasca Jumenengan Pakubuwono XIV, Struktur dan Pejabat Keraton Solo Bakal Berganti, Ini Bocorannya! |
|
|---|
| Pengakuan Benowo soal Drama Keraton Solo : Hangabehi Tiba-tiba Nobatkan Diri, Banyak Saudara Kaget |
|
|---|
| Benowo Tolak Mentah-mentah Tedjowulan Klaim Raja Ad Interim Keraton Solo Berdasarkan Surat Mendagri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/kerabat-dalem-yang-mendapat-kekancingan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.