Pemkot Solo Ancam Sanksi Tegas Pengemudi Feeder BST Nakal

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo mengancam memberikan sanksi tegas hingga penarikan armada kepada pengemudi feeder Batik Solo Trans (BST) yang melanggar aturan.

“30 armada baru ini kami lengkapi dengan GPS (Global Positioning System), jika ketahuan narikdi luar trayek dan sebagainya akan kami sanksi, paling tegas bisa ke penarikan aramada,” kata Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno,Rabu (2/1/2019).

Pelanggaran lain, kata Hari, jika ada sopir yang merokok maka penumpang bisa melaporkan ke Dishub Solo.

“Armada baru ini kan sudah dilenkapi dengan AC, maka pintu dan jendela harus tertutup dan tidak boleh ngrokok, “ terangnya.

• Pemkot Solo Luncurkan Armada Baru Feeder Batik Solo Trans

Ia menambahkan feeder boleh dicarter jika sudah diluar jam operasional.

“Misal mau nengok tetangga di rumah sakit jam 7 malam, ya ndak papa, yang tidak boleh itu di sebelum jam 5 sore,” terangnya.

Pemerintah Kota Solo menambah unit feeder Batik Solo Trans (BST) sebnyak 30.

Armada baru tersebut akan melayani masyarakat Solo di empat koridor.

• Soal Penerimaan Dana Kampanye, Tiga Partai Ini Serahkan Berkas Paling Pertama di KPU Solo

Yakni di koridor 15 atau sebelumnya 04 sebanyak 10 unit, koridor 14 sebelumnya 01A sebanyak 10 unit.

Kemudian koridor 13 sebelumnya 06 penambahan armada sebanyak 5 unit, dan koridor 8 penambahan armada sebanyak 5 unit.

“Ini bagian dari peremajaan dari angkutan kuning, dari 240 kini sudah 101 dan akan berjalan terus,” ujar Kadishub Solo.

Pada dua tahun terakhir, Pemkot Solo telah mengoperasionalkan koridor 8, 9, 11, dan 13 dengan feeder Batik Solo Trans.

• RS Kustati Solo Resmi Putus Mitra dengan BPJS Kesehatan, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Feeder dikelola oleh dua koperasi yakni Koperasi Bersama Satu Tujuan dan Koperasi Trans Roda Sejati.

“Unit baru tersebut dikelola oleh Koperasi Trans Roda Sejati 20 unit dan Koperasi Bersama Satu Tujuan 10 unit,” tambah Hari.